Psilocybe Cubensis

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 150 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Tuntas Dhanardhono - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat terhadap rasa ingin tahu mencit swiss webster yang diukur dengan manual hole board
    JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 2015
    Co-Authors: Kenny Farisa Adri, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Background : Psilocybin mushrooms are one of the hallucinatory effect that Psilocybe Cubensis. Compounds contained in it may provide psychological effects, effects on the nervous edge mapun behavior. Psychological and behavioral effects can be seen from the level of curiosity. Curiosity is an emotion related to the curious behavior such as exploration, investigation, and learning. Objectives : To determine and analyze the effect of Psilocybe Cubensis mushroom extract at a dose rate of curiosity on the rise in male mice Method : experimental study, simple random sampling method Interventions : The samples used were male Swiss Webster mice amounted to 20 fish with specific inclusion criteria were divided into 4, the control group (P0), the low-dose group (P1) is given Psilocybe Cubensis extract at a dose of 0.75 g / kg, medium-dose group (P2) at a dose of 1.5 g / kg, and high-dose groups (P3) at a dose of 3 g / kg. Each extract in mice dropped as much as 1 times before the study began. After that, test Manual Hole Board for 5 minutes to determine the level of curiosity. Differences in the level of curiosity in the treatment group compared with the control group were analyzed by t test indepent. Results : The average score Manual Hole Board in the control group is equal to 29.80; later in the low-dose group decreased an average score being 24.60; moderate dose group experienced a decline in score of 18.20, while in the high-dose group also score decreased to 7.20. The higher the dose given to the mice will lower the score Manual Hole Board significantly (P <0.05), further down the level of curiosity in mice. Conclusion : Giving Psilocybe Cubensis with multilevel dose may decrease the level of curiosity in male Swiss Webster mice

  • deteksi psilocin urin pada mencit swiss webster terhadap pemberian jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat
    JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 2013
    Co-Authors: Mochamad Muntaha, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Latar Belakang Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi.efek terhadap syaraf tepi ini yang mengakibatkan efek halusinasi dan efek tersebut sama bahayanya dengan zat narkotika lainnya, maka dari itu deteksi untuk para pengkonsumsi jamur Psilocybe Cubensis diperlukan agar penyalahgunaan jamur Psilocybe Cubensis tersebut dapat dicegah. Tujuan Untuk mendeteksi zat psilocin dalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat pada mencit jantan. Metode Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75g/kg, kelompok dosis sedang dengan dosis 1,5g/kg, dan kelompok dosis tinggi dengan dosis 3g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai.Setelah itu, urin ditampung pada masing masing kelompok, kemudian sample urin dibawa ke laboratorium forensik untuk dideteksi zat yang terkandung didalam sampel urin yang telah diberi ekstrak jamur dengan menggunakan Gass Chromatography-Mass Spectrometri. Hasil Tidak dapat menemukan zat psilocindidalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat. Kesimpulan Pada pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis pada dosis bertingkat tidak ditemukan adanya zat psilocin didalam urin mencit. Kata Kunci Deteksi, Psilocybe Cubensis, Gass Chromatography-Mass Spectrometri.

  • pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat terhadap aktivitas motorik mencit swiss webster dengan metode rotarod manual
    JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 2013
    Co-Authors: Orieza Sativa Novitaloka, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Latar Belakang Psilocybe Cubensis adalah salah satu spesies jamur magic mushroom yang sering disalahgunakan penggunaannya untuk dikonsumsi dikarenakan memiliki efek halusinasi. Halusinogen dari psilosibin dikenal untuk mengubah pengalaman secara subjektif. Namun, tidak ada studi yang secara sistematis menyelidiki langkah-langkah tujuan persepsi waktu di bawah pengaruh psilosibin. Tujuan Mengetahui dan memahami pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada aktivitas motorik mencit. Metode Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with control group design. Sampel penelitian adalah mencit swiss webster jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi secara acak dengan simple random sampling. Perlakuan yang diberikan dengan pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat. Mencit dibagi ke dalam 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit. Kelompok kontrol, kelompok dosis ringan (0,75gr/kgBB), kelompok dosis sedang (1,5gr/kgBB), kelompok dosis berat (3gr/kgBB). Pengumpulan data dengan menilai aktivitas motorik mencit dengan metode rotarod manual.Uji hipotesis menggunakan uji Independent t test. Hasil Nilai rerata jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarod manual dalam kurun waktu 30 menit yang terendah pada kelompok perlakuan III. Uji Independent t test didapatkan perbedaan yang bermakna pada Perlakuan I (0,000), Perlakuan II (0,000), Perlakuan III (0,000). Kesimpulan Pemberian ektrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada mencit swiss webster menyebabkan terjadinya perubahan aktivitas motorik yang terlihat berupa penurunan jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarid manual dalam waktu 30 menit. Kata Kunci Psilocybe Cubensis, magic mushroom, aktivitas motorik, mencit swiss webster.

  • pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat terhadap keseimbanganmotorik dan koordinasi mencit swiss webster dengan metode balance beam
    2013
    Co-Authors: Dirga S A Hasibua, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Latar Belakang : Ketika psilocybin berada di dalam tubuh akan mempengaruhi kinerja otak yang berperngaruh terhadap keseimbangan motorik. Senyawa aktif yang terkandung dalam psilocybin seperti LSD yang menghasilkan perubahan fungsi otonom, refleks motorik, perilaku, dan persepsi.Hal ini juga mempengaruhi pencernaan, aliran darah, dan kinerja organ lainnya dan menyebabkan tremor, mual, dan sulit tidur. Tujuan : untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat terhadap keseimbangan motorik dan koordinasi pada mencit jantan Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling Perlakuan : sampel yang digunakan adalah mencit jantan swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan criteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol yang idak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75 g/kg,kelompok dosis sedang dengan dosis 1,5 g/kg, dan kelompok dosis tinggi dengan dosis 3 g/kg. masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sbelum penelitian dimulai.setelah itu, dilakukan uji balance beam dengan 5 kali percobaan. Perbedaan tingkat keseimbangan motorik dan koordiansi pada kelompok Hasil : Semakin tinggi dosis yang diberikan pada mencit maka akan menurunkan tingkat keseimbangan motorik dan koordinasi mencit secara signifikan (P<0,05) sehingga semakin turun pula tingkat keingintahuan pada mencit. Kesimpulan : Pemberian Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat dapat menurunkan tingkat keseimbangan motorik dan koordinasi pada mencit jantan Swiss Webster. Kata Kunci : keseimbangan motorik dan koordinasi, Psilocybe Cubensis, Balance Beam Test

Dhanardhono T. - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Pengaruh Pemberian Ekstrak Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat Terhadap Rasa Ingin Tahu Mencit Swiss Webster Yang Diukur Dengan Manual Hole Board
    Diponegoro University, 2015
    Co-Authors: Adri K. F., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Background : Psilocybin mushrooms are one of the hallucinatory effect that Psilocybe Cubensis. Compounds contained in it may provide psychological effects, effects on the nervous edge mapun behavior. Psychological and behavioral effects can be seen from the level of curiosity. Curiosity is an emotion related to the curious behavior such as exploration, investigation, and learning.Objectives : To determine and analyze the effect of Psilocybe Cubensis mushroom extract at a dose rate of curiosity on the rise in male miceMethod : experimental study, simple random sampling methodInterventions : The samples used were male Swiss Webster mice amounted to 20 fish with specific inclusion criteria were divided into 4, the control group (P0), the low-dose group (P1) is given Psilocybe Cubensis extract at a dose of 0.75 g / kg, medium-dose group (P2) at a dose of 1.5 g / kg, and high-dose groups (P3) at a dose of 3 g / kg. Each extract in mice dropped as much as 1 times before the study began. After that, test Manual Hole Board for 5 minutes to determine the level of curiosity. Differences in the level of curiosity in the treatment group compared with the control group were analyzed by t test indepent.Results : The average score Manual Hole Board in the control group is equal to 29.80; later in the low-dose group decreased an average score being 24.60; moderate dose group experienced a decline in score of 18.20, while in the high-dose group also score decreased to 7.20. The higher the dose given to the mice will lower the score Manual Hole Board significantly (P <0.05), further down the level of curiosity in mice.Conclusion : Giving Psilocybe Cubensis with multilevel dose may decrease the level of curiosity in male Swiss Webster mic

  • Deteksi Psilocin Urin Pada Mencit Swiss Webster Terhadap Pemberian Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat.
    Diponegoro University, 2013
    Co-Authors: Muntaha M., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Latar Belakang Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis.Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi.efek terhadap syaraf tepi ini yang mengakibatkan efek halusinasi dan efek tersebut sama bahayanya dengan zat narkotika lainnya,maka dari itu deteksi untuk para pengkonsumsi jamur Psilocybe Cubensis diperlukan agar penyalahgunaan jamur Psilocybe Cubensis tersebut dapat dicegah. Tujuan Untuk mendeteksi zat psilocin dalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat pada mencit jantan.MetodePengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75g/kg, kelompok dosis sedang dengan dosis 1,5g/kg, dan kelompok dosis tinggi dengan dosis 3g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai.Setelah itu, urin ditampung pada masing masing kelompok,kemudian sample urin dibawa ke laboratorium forensik untuk dideteksi zat yang terkandung didalam sampel urin yang telah diberi ekstrak jamur dengan menggunakan Gass Chromatography-Mass Spectrometri.HasilTidak dapat menemukan zat psilocindidalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat.Kesimpulan padapemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis pada dosis bertingkat tidak ditemukan adanya zat psilocin didalam urin mencit

  • Pengaruh Pemberian Ekstrak Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat Terhadap Aktivitas Motorik Mencit Swiss Webster Dengan Metode Rotarod Manual
    Diponegoro University, 2013
    Co-Authors: Novitaloka O. S., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Latar Belakang : Psilocybe Cubensis adalah salah satu spesies jamur magic mushroom yang sering disalahgunakan penggunaannya untuk dikonsumsi dikarenakan memiliki efek halusinasi. Halusinogen dari psilosibin dikenal untuk mengubah pengalaman secara subjektif. Namun, tidak ada studi yang secara sistematis menyelidiki langkah-langkah tujuan persepsi waktu di bawah pengaruh psilosibin.Tujuan : Mengetahui dan memahami pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada aktivitas motorik mencit.Metode : Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with control group design. Sampel penelitian adalah mencit Swiss webster jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi secara acak dengan simple random sampling. Perlakuan yang diberikan dengan pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat. Mencit dibagi ke dalam 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit. Kelompok kontrol, kelompok dosis ringan (0,75gr/kgBB), kelompok dosis sedang (1,5gr/kgBB), kelompok dosis berat (3gr/kgBB). Pengumpulan data dengan menilai aktivitas motorik mencit dengan metode rotarod manual.Uji hipotesis menggunakan uji Independent t test.Hasil : Nilai rerata jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarod manual dalam kurun waktu 30 menit yang terendah pada kelompok perlakuan III. Uji Independent t test didapatkan perbedaan yang bermakna pada Perlakuan I (0,000), Perlakuan II (0,000), Perlakuan III (0,000).Kesimpulan : Pemberian ektrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada mencit Swiss webster menyebabkan terjadinya Perubahan aktivitas motorik yang terlihat berupa penurunan jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarid manual dalam waktu 30 menit

  • Pengaruh Pemberian Ekstrak Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat Terhadap Rasa Ingin Tahu Mencit Swiss Webster Yang Diukur Dengan Manual Hole Board
    Diponegoro University, 2013
    Co-Authors: Adri K. F., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Latar Belakang : Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi. Efek psikologis dan perilaku dapat dilihat dari tingkat keingintahuannya. Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar. Tujuan : Mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada tingkat keingintahuan mencit.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Perlakuan : Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok dosis rendah (P1) yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75 g/kg, kelompok dosis sedang (P2) dengan dosis 1,5 g/kg, dan kelompok dosis tinggi (P3) dengan dosis 3 g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai. Setelah itu, dilakukan uji Manual Hole Board selama 5 menit untuk mengetahui tingkat keingintahuannya.Perbedaan tingkat keingintahuan pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol dianalisis dengan indepent t test.Hasil : Rata-rata skor Manual Hole Board pada kelompok kontrol yaitu sebesar 29,80; pada kelompok dosis rendah mengalami penurunan skor menjadi 24,60; pada kelompok dosis sedang mengalami penurunan skor menjadi 18,20; sedangkan pada kelompok dosis tinggi juga mengalami penurunan skor menjadi 7,20. Semakin tinggi dosis yang diberikan pada mencit maka akan menurunkan skor Manual Hole Board secara signifikan (P<0,05) sehingga semakin turun pula tingkat keingintahuan pada mencit.Kesimpulan : Pemberian Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat dapat menurunkan tingkat keingintahuan pada mencit jantan Swiss Webster

Dahanardhono Tuntas - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • DETEKSI PSILOCIN PLASMA PADA MENCIT SWISS WEBSTER TERHADAP PEMBERIAN JAMUR Psilocybe Cubensis DOSIS BERTINGKAT
    2013
    Co-Authors: Syahreza Satri, Ima, Sigit Kirana Lintang, Dahanardhono Tuntas
    Abstract:

    Latar Belakang Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis. Terdapat bermacam-macam senyawa yang terkandung didalamnya,salah satunya adalah psilocin. Psilocin merupakan hasil metabolisme tubuh terhadap jamur Psilocybe Cubensis. Hasil metabolismenya diedarkan keseluruh tubuh dengan organ targetnya merupakan otak jantung dan ginjal. Tujuan Untuk mendeteksi pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat dalam plasma pada mencit jantan Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Hasil Dari hasil pemeriksaan plasma mencit sampel kontrol, dosis ringan, dosis sedang, dosis tinggi dengan menggunahkan Gas Cromatografy Mass Spectroscopy tidak ditemukannya psilocin. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor perancu yang dapat menjadikan hasilnya negatif. Kesimpulan pada penelitian ini psilocin dalam plasma tidak terdeteksi. Kata Kunci Psilocybe Cubensis, psilocin, Gas Cromatografy Mass Spectroscop

  • PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR Psilocybe Cubensis DOSIS BERTINGKAT TERHADAP RASA INGIN TAHU MENCIT SWISS WEBSTER YANG DIUKUR DENGAN MANUAL HOLE BOARD
    2013
    Co-Authors: Adri, Kenny Farisa, Hima, Sigit Kirana Lintang, Dahanardhono Tuntas
    Abstract:

    Latar Belakang Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi. Efek psikologis dan perilaku dapat dilihat dari tingkat keingintahuannya. Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar. Penggunaan Psilocybe Cubensis dengan dosis tertentu dapat membantu mengobati penyakit psikologis karena mampu meningkatkan aktivitas otak. Tujuan Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat pada tingkat keingintahuan pada mencit jantan. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Perlakuan Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol (P0) yang tidak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah (P1) yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75 g/kg, kelompok dosis sedang (P2) dengan dosis 1,5 g/kg, dan kelompok dosis tinggi (P3) dengan dosis 3 g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai. Setelah itu, dilakukan uji Manual Hole Board selama 5 menit untuk mengetahui tingkat keingintahuannya. Perbedaan tingkat keingintahuan pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol dianalisis dengan indepent t test dan apabila data tidak normal maka dilakukan transformasi data. Hasil Rata-rata skor Manual Hole Board pada kelompok kontrol yaitu sebesar 29,80; kemudian pada kelompok dosis rendah mengalami penurunan rata-rata skor menjadi 24,60; pada kelompok dosis sedang mengalami penurunan skor menjadi 18,20; sedangkan pada kelompok dosis tinggi juga mengalami penurunan skor menjadi 7,20. Semakin tinggi dosis yang diberikan pada mencit maka akan menurunkan skor Manual Hole Board secara signifikan (P

  • PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JAMUR Psilocybe Cubensis DOSIS BERTINGKAT TERHADAP KESEIMBANGANMOTORIK DAN KOORDINASI MENCIT SWISS WEBSTER DENGAN METODE BALANCE BEAM
    2013
    Co-Authors: Hasibuan, Dirga S.a, Hima, Sigit Kirana Lintang, Dahanardhono Tuntas
    Abstract:

    Latar Belakang : Ketika psilocybin berada di dalam tubuh akan mempengaruhi kinerja otak yang berperngaruh terhadap keseimbangan motorik. Senyawa aktif yang terkandung dalam psilocybin seperti LSD yang menghasilkan perubahan fungsi otonom, refleks motorik, perilaku, dan persepsi.Hal ini juga mempengaruhi pencernaan, aliran darah, dan kinerja organ lainnya dan menyebabkan tremor, mual, dan sulit tidur. Tujuan : untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat terhadap keseimbangan motorik dan koordinasi pada mencit jantan Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling Perlakuan : sampel yang digunakan adalah mencit jantan swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan criteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol yang idak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75 g/kg,kelompok dosis sedang dengan dosis 1,5 g/kg, dan kelompok dosis tinggi dengan dosis 3 g/kg. masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sbelum penelitian dimulai.setelah itu, dilakukan uji balance beam dengan 5 kali percobaan. Perbedaan tingkat keseimbangan motorik dan koordiansi pada kelompok Hasil : Semakin tinggi dosis yang diberikan pada mencit maka akan menurunkan tingkat keseimbangan motorik dan koordinasi mencit secara signifikan (P

Sigit Kirana Lintang Hima - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat terhadap rasa ingin tahu mencit swiss webster yang diukur dengan manual hole board
    JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 2015
    Co-Authors: Kenny Farisa Adri, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Background : Psilocybin mushrooms are one of the hallucinatory effect that Psilocybe Cubensis. Compounds contained in it may provide psychological effects, effects on the nervous edge mapun behavior. Psychological and behavioral effects can be seen from the level of curiosity. Curiosity is an emotion related to the curious behavior such as exploration, investigation, and learning. Objectives : To determine and analyze the effect of Psilocybe Cubensis mushroom extract at a dose rate of curiosity on the rise in male mice Method : experimental study, simple random sampling method Interventions : The samples used were male Swiss Webster mice amounted to 20 fish with specific inclusion criteria were divided into 4, the control group (P0), the low-dose group (P1) is given Psilocybe Cubensis extract at a dose of 0.75 g / kg, medium-dose group (P2) at a dose of 1.5 g / kg, and high-dose groups (P3) at a dose of 3 g / kg. Each extract in mice dropped as much as 1 times before the study began. After that, test Manual Hole Board for 5 minutes to determine the level of curiosity. Differences in the level of curiosity in the treatment group compared with the control group were analyzed by t test indepent. Results : The average score Manual Hole Board in the control group is equal to 29.80; later in the low-dose group decreased an average score being 24.60; moderate dose group experienced a decline in score of 18.20, while in the high-dose group also score decreased to 7.20. The higher the dose given to the mice will lower the score Manual Hole Board significantly (P <0.05), further down the level of curiosity in mice. Conclusion : Giving Psilocybe Cubensis with multilevel dose may decrease the level of curiosity in male Swiss Webster mice

  • deteksi psilocin urin pada mencit swiss webster terhadap pemberian jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat
    JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 2013
    Co-Authors: Mochamad Muntaha, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Latar Belakang Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi.efek terhadap syaraf tepi ini yang mengakibatkan efek halusinasi dan efek tersebut sama bahayanya dengan zat narkotika lainnya, maka dari itu deteksi untuk para pengkonsumsi jamur Psilocybe Cubensis diperlukan agar penyalahgunaan jamur Psilocybe Cubensis tersebut dapat dicegah. Tujuan Untuk mendeteksi zat psilocin dalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat pada mencit jantan. Metode Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75g/kg, kelompok dosis sedang dengan dosis 1,5g/kg, dan kelompok dosis tinggi dengan dosis 3g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai.Setelah itu, urin ditampung pada masing masing kelompok, kemudian sample urin dibawa ke laboratorium forensik untuk dideteksi zat yang terkandung didalam sampel urin yang telah diberi ekstrak jamur dengan menggunakan Gass Chromatography-Mass Spectrometri. Hasil Tidak dapat menemukan zat psilocindidalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat. Kesimpulan Pada pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis pada dosis bertingkat tidak ditemukan adanya zat psilocin didalam urin mencit. Kata Kunci Deteksi, Psilocybe Cubensis, Gass Chromatography-Mass Spectrometri.

  • pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat terhadap aktivitas motorik mencit swiss webster dengan metode rotarod manual
    JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, 2013
    Co-Authors: Orieza Sativa Novitaloka, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Latar Belakang Psilocybe Cubensis adalah salah satu spesies jamur magic mushroom yang sering disalahgunakan penggunaannya untuk dikonsumsi dikarenakan memiliki efek halusinasi. Halusinogen dari psilosibin dikenal untuk mengubah pengalaman secara subjektif. Namun, tidak ada studi yang secara sistematis menyelidiki langkah-langkah tujuan persepsi waktu di bawah pengaruh psilosibin. Tujuan Mengetahui dan memahami pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada aktivitas motorik mencit. Metode Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with control group design. Sampel penelitian adalah mencit swiss webster jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi secara acak dengan simple random sampling. Perlakuan yang diberikan dengan pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat. Mencit dibagi ke dalam 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit. Kelompok kontrol, kelompok dosis ringan (0,75gr/kgBB), kelompok dosis sedang (1,5gr/kgBB), kelompok dosis berat (3gr/kgBB). Pengumpulan data dengan menilai aktivitas motorik mencit dengan metode rotarod manual.Uji hipotesis menggunakan uji Independent t test. Hasil Nilai rerata jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarod manual dalam kurun waktu 30 menit yang terendah pada kelompok perlakuan III. Uji Independent t test didapatkan perbedaan yang bermakna pada Perlakuan I (0,000), Perlakuan II (0,000), Perlakuan III (0,000). Kesimpulan Pemberian ektrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada mencit swiss webster menyebabkan terjadinya perubahan aktivitas motorik yang terlihat berupa penurunan jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarid manual dalam waktu 30 menit. Kata Kunci Psilocybe Cubensis, magic mushroom, aktivitas motorik, mencit swiss webster.

  • pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat terhadap keseimbanganmotorik dan koordinasi mencit swiss webster dengan metode balance beam
    2013
    Co-Authors: Dirga S A Hasibua, Sigit Kirana Lintang Hima, Tuntas Dhanardhono
    Abstract:

    Latar Belakang : Ketika psilocybin berada di dalam tubuh akan mempengaruhi kinerja otak yang berperngaruh terhadap keseimbangan motorik. Senyawa aktif yang terkandung dalam psilocybin seperti LSD yang menghasilkan perubahan fungsi otonom, refleks motorik, perilaku, dan persepsi.Hal ini juga mempengaruhi pencernaan, aliran darah, dan kinerja organ lainnya dan menyebabkan tremor, mual, dan sulit tidur. Tujuan : untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat terhadap keseimbangan motorik dan koordinasi pada mencit jantan Metode penelitian ini merupakan penelitian eksperimental pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling Perlakuan : sampel yang digunakan adalah mencit jantan swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan criteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol yang idak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75 g/kg,kelompok dosis sedang dengan dosis 1,5 g/kg, dan kelompok dosis tinggi dengan dosis 3 g/kg. masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sbelum penelitian dimulai.setelah itu, dilakukan uji balance beam dengan 5 kali percobaan. Perbedaan tingkat keseimbangan motorik dan koordiansi pada kelompok Hasil : Semakin tinggi dosis yang diberikan pada mencit maka akan menurunkan tingkat keseimbangan motorik dan koordinasi mencit secara signifikan (P<0,05) sehingga semakin turun pula tingkat keingintahuan pada mencit. Kesimpulan : Pemberian Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat dapat menurunkan tingkat keseimbangan motorik dan koordinasi pada mencit jantan Swiss Webster. Kata Kunci : keseimbangan motorik dan koordinasi, Psilocybe Cubensis, Balance Beam Test

Hima S. K. - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Pengaruh Pemberian Ekstrak Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat Terhadap Rasa Ingin Tahu Mencit Swiss Webster Yang Diukur Dengan Manual Hole Board
    Diponegoro University, 2015
    Co-Authors: Adri K. F., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Background : Psilocybin mushrooms are one of the hallucinatory effect that Psilocybe Cubensis. Compounds contained in it may provide psychological effects, effects on the nervous edge mapun behavior. Psychological and behavioral effects can be seen from the level of curiosity. Curiosity is an emotion related to the curious behavior such as exploration, investigation, and learning.Objectives : To determine and analyze the effect of Psilocybe Cubensis mushroom extract at a dose rate of curiosity on the rise in male miceMethod : experimental study, simple random sampling methodInterventions : The samples used were male Swiss Webster mice amounted to 20 fish with specific inclusion criteria were divided into 4, the control group (P0), the low-dose group (P1) is given Psilocybe Cubensis extract at a dose of 0.75 g / kg, medium-dose group (P2) at a dose of 1.5 g / kg, and high-dose groups (P3) at a dose of 3 g / kg. Each extract in mice dropped as much as 1 times before the study began. After that, test Manual Hole Board for 5 minutes to determine the level of curiosity. Differences in the level of curiosity in the treatment group compared with the control group were analyzed by t test indepent.Results : The average score Manual Hole Board in the control group is equal to 29.80; later in the low-dose group decreased an average score being 24.60; moderate dose group experienced a decline in score of 18.20, while in the high-dose group also score decreased to 7.20. The higher the dose given to the mice will lower the score Manual Hole Board significantly (P <0.05), further down the level of curiosity in mice.Conclusion : Giving Psilocybe Cubensis with multilevel dose may decrease the level of curiosity in male Swiss Webster mic

  • Deteksi Psilocin Urin Pada Mencit Swiss Webster Terhadap Pemberian Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat.
    Diponegoro University, 2013
    Co-Authors: Muntaha M., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Latar Belakang Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis.Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi.efek terhadap syaraf tepi ini yang mengakibatkan efek halusinasi dan efek tersebut sama bahayanya dengan zat narkotika lainnya,maka dari itu deteksi untuk para pengkonsumsi jamur Psilocybe Cubensis diperlukan agar penyalahgunaan jamur Psilocybe Cubensis tersebut dapat dicegah. Tujuan Untuk mendeteksi zat psilocin dalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat pada mencit jantan.MetodePengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol yang tidak diberi ekstrak Psilocybe Cubensis, kelompok dosis rendah yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75g/kg, kelompok dosis sedang dengan dosis 1,5g/kg, dan kelompok dosis tinggi dengan dosis 3g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai.Setelah itu, urin ditampung pada masing masing kelompok,kemudian sample urin dibawa ke laboratorium forensik untuk dideteksi zat yang terkandung didalam sampel urin yang telah diberi ekstrak jamur dengan menggunakan Gass Chromatography-Mass Spectrometri.HasilTidak dapat menemukan zat psilocindidalam urin setelah pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat.Kesimpulan padapemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis pada dosis bertingkat tidak ditemukan adanya zat psilocin didalam urin mencit

  • Pengaruh Pemberian Ekstrak Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat Terhadap Aktivitas Motorik Mencit Swiss Webster Dengan Metode Rotarod Manual
    Diponegoro University, 2013
    Co-Authors: Novitaloka O. S., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Latar Belakang : Psilocybe Cubensis adalah salah satu spesies jamur magic mushroom yang sering disalahgunakan penggunaannya untuk dikonsumsi dikarenakan memiliki efek halusinasi. Halusinogen dari psilosibin dikenal untuk mengubah pengalaman secara subjektif. Namun, tidak ada studi yang secara sistematis menyelidiki langkah-langkah tujuan persepsi waktu di bawah pengaruh psilosibin.Tujuan : Mengetahui dan memahami pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada aktivitas motorik mencit.Metode : Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan post test only with control group design. Sampel penelitian adalah mencit Swiss webster jantan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi, kemudian dibagi secara acak dengan simple random sampling. Perlakuan yang diberikan dengan pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat. Mencit dibagi ke dalam 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit. Kelompok kontrol, kelompok dosis ringan (0,75gr/kgBB), kelompok dosis sedang (1,5gr/kgBB), kelompok dosis berat (3gr/kgBB). Pengumpulan data dengan menilai aktivitas motorik mencit dengan metode rotarod manual.Uji hipotesis menggunakan uji Independent t test.Hasil : Nilai rerata jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarod manual dalam kurun waktu 30 menit yang terendah pada kelompok perlakuan III. Uji Independent t test didapatkan perbedaan yang bermakna pada Perlakuan I (0,000), Perlakuan II (0,000), Perlakuan III (0,000).Kesimpulan : Pemberian ektrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada mencit Swiss webster menyebabkan terjadinya Perubahan aktivitas motorik yang terlihat berupa penurunan jumlah putaran tiap satu putaran penuh rotarid manual dalam waktu 30 menit

  • Pengaruh Pemberian Ekstrak Jamur Psilocybe Cubensis Dosis Bertingkat Terhadap Rasa Ingin Tahu Mencit Swiss Webster Yang Diukur Dengan Manual Hole Board
    Diponegoro University, 2013
    Co-Authors: Adri K. F., Hima S. K., Dhanardhono T.
    Abstract:

    Latar Belakang : Salah satu jamur Psilocybin yang memberikan efek halusinasi yaitu Psilocybe Cubensis. Senyawa yang terkandung didalamnya dapat memberikan efek psikologis, efek terhadap perilaku mapun syaraf tepi. Efek psikologis dan perilaku dapat dilihat dari tingkat keingintahuannya. Rasa ingin tahu adalah suatu emosi yang berkaitan dengan perilaku ingin tahu seperti eksplorasi, investigasi, dan belajar. Tujuan : Mengetahui dan menganalisis pengaruh pemberian ekstrak jamur Psilocybe Cubensis dosis bertingkat pada tingkat keingintahuan mencit.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental. Pengambilan sampel menggunakan metode Simple Random Sampling. Perlakuan : Sampel yang digunakan adalah mencit jantan Swiss Webster berjumlah 20 ekor dengan kriteria inklusi tertentu yang dibagi menjadi 4, yaitu kelompok kontrol (P0), kelompok dosis rendah (P1) yang diberi ekstrak Psilocybe Cubensis dengan dosis 0,75 g/kg, kelompok dosis sedang (P2) dengan dosis 1,5 g/kg, dan kelompok dosis tinggi (P3) dengan dosis 3 g/kg. Masing-masing ekstrak diteteskan pada mencit sebanyak 1 kali sebelum penelitian dimulai. Setelah itu, dilakukan uji Manual Hole Board selama 5 menit untuk mengetahui tingkat keingintahuannya.Perbedaan tingkat keingintahuan pada kelompok perlakuan dibandingkan dengan kelompok kontrol dianalisis dengan indepent t test.Hasil : Rata-rata skor Manual Hole Board pada kelompok kontrol yaitu sebesar 29,80; pada kelompok dosis rendah mengalami penurunan skor menjadi 24,60; pada kelompok dosis sedang mengalami penurunan skor menjadi 18,20; sedangkan pada kelompok dosis tinggi juga mengalami penurunan skor menjadi 7,20. Semakin tinggi dosis yang diberikan pada mencit maka akan menurunkan skor Manual Hole Board secara signifikan (P<0,05) sehingga semakin turun pula tingkat keingintahuan pada mencit.Kesimpulan : Pemberian Psilocybe Cubensis dengan dosis bertingkat dapat menurunkan tingkat keingintahuan pada mencit jantan Swiss Webster