Skew Angle

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 3519 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Good Rindo - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • analisa nilai thrust dan torque propeller tipe b series pada kapal selam midget 150m dengan variasi Skew Angle dan blade area ratio ae ao menggunakan metode cfd
    Kapal, 2016
    Co-Authors: Putra Bangki Setyabudi, Deddy Chrismianto, Good Rindo
    Abstract:

    Abstrak Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi.  Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller . Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propelle r harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.7 0 , 29.7 0 dan 31.7 0 ) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD) . Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu  bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 (27,7 0 & 0,59) putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/s. Kata kunci : Kapal Selam, Propeller , Skew Angle , Blade Area Ratio (Ae/Ao), Kort Nozzle , dan CFD

  • analisa performance propeller tipe b series pada kapal selam midget 150m dengan variasi Skew Angle dan blade area ratio ae ao menggunakan metode cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2016
    Co-Authors: Putra Bangkit Setya Udi, Deddy Chrismianto, Good Rindo
    Abstract:

    Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi.  Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller . Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propelle r harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.7 0 , 29.7 0 dan 31.7 0 ) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD) . Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu  bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 3 (27,7 0 & 0,70) putaran 400 RPM dengan nilai thrust sebesar 21,66 kN, rata-rata tekanan 66,58 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,51 m/s serta nilai effisiensi sebesar 0,868.

Putra Bangki Setyabudi - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • analisa nilai thrust dan torque propeller tipe b series pada kapal selam midget 150m dengan variasi Skew Angle dan blade area ratio ae ao menggunakan metode cfd
    Kapal, 2016
    Co-Authors: Putra Bangki Setyabudi, Deddy Chrismianto, Good Rindo
    Abstract:

    Abstrak Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi.  Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller . Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propelle r harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.7 0 , 29.7 0 dan 31.7 0 ) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD) . Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu  bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 (27,7 0 & 0,59) putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/s. Kata kunci : Kapal Selam, Propeller , Skew Angle , Blade Area Ratio (Ae/Ao), Kort Nozzle , dan CFD

  • Analisa Nilai Thrust Dan Torque Propeller Tipe B-series Pada Kapal Selam Midget 150m Dengan Variasi Skew Angle Dan Blade Area Ratio (Ae/ao) Menggunakan Metode Cfd
    Diponegoro University, 2016
    Co-Authors: Putra Bangki Setyabudi, Chrismianto D., Rindo G.
    Abstract:

    Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi. Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller. Baling-Baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu Baling-Baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propeller harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran Baling-Baling yang halus. Penelitian ini menganalisa Baling-Baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.70, 29.70 dan 31.70) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis Baling – Baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model Baling – Baling yaitu bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model Baling – Baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 (27,70 & 0,59) putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/s

Rindo G. - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Analisa Nilai Thrust Dan Torque Propeller Tipe B-series Pada Kapal Selam Midget 150m Dengan Variasi Skew Angle Dan Blade Area Ratio (Ae/ao) Menggunakan Metode Cfd
    Diponegoro University, 2016
    Co-Authors: Putra Bangki Setyabudi, Chrismianto D., Rindo G.
    Abstract:

    Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi. Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller. Baling-Baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu Baling-Baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propeller harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran Baling-Baling yang halus. Penelitian ini menganalisa Baling-Baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.70, 29.70 dan 31.70) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis Baling – Baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD). Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model Baling – Baling yaitu bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model Baling – Baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 (27,70 & 0,59) putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/s

Deddy Chrismianto - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • analisa nilai thrust dan torque propeller tipe b series pada kapal selam midget 150m dengan variasi Skew Angle dan blade area ratio ae ao menggunakan metode cfd
    Kapal, 2016
    Co-Authors: Putra Bangki Setyabudi, Deddy Chrismianto, Good Rindo
    Abstract:

    Abstrak Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi.  Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller . Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propelle r harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.7 0 , 29.7 0 dan 31.7 0 ) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD) . Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu  bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 (27,7 0 & 0,59) putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/s. Kata kunci : Kapal Selam, Propeller , Skew Angle , Blade Area Ratio (Ae/Ao), Kort Nozzle , dan CFD

  • analisa performance propeller tipe b series pada kapal selam midget 150m dengan variasi Skew Angle dan blade area ratio ae ao menggunakan metode cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2016
    Co-Authors: Putra Bangkit Setya Udi, Deddy Chrismianto, Good Rindo
    Abstract:

    Kapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi.  Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller . Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propelle r harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle (27.7 0 , 29.7 0 dan 31.7 0 ) dan Blade Area Ratio (0.55, 0.59 dan 0.70) dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics (CFD) . Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu  bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 3 (27,7 0 & 0,70) putaran 400 RPM dengan nilai thrust sebesar 21,66 kN, rata-rata tekanan 66,58 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,51 m/s serta nilai effisiensi sebesar 0,868.

B B Chaudhuri - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Skew Angle detection of digitized indian script documents
    IEEE Transactions on Pattern Analysis and Machine Intelligence, 1997
    Co-Authors: B B Chaudhuri, Umapada Pal
    Abstract:

    Skew Angle detection of scanned documents containing most popular Indian scripts (Devnagari and Bangla) is considered. Most characters in these scripts have horizontal lines at the top, called head lines. The character head lines mostly join one another in a word and the word appears as a single component. In the proposed method the components are at first labeled. The upper envelope of a component is found by columnwise scanning from an imaginary line above the component. Portions of upper envelope satisfying the properties of digital straight line are detected. They are clustered as belonging to single text lines. Estimates from individual clusters are combined to get the Skew Angle. Apart from accuracy and efficiency, an advantage of the method is that character segmentation and zone detection can be readily done from head line information, which is useful in optical character recognition approaches of these scripts.

  • an improved document Skew Angle estimation technique
    Pattern Recognition Letters, 1996
    Co-Authors: Umapada Pal, B B Chaudhuri
    Abstract:

    When a document is fed to a scanner either mechanically or by a human operator for digitization, it suffers from some degrees of Skew or tilt. Skew Angle detection is an important component of any Optical Character Recognition (OCR) and document analysis system. In this letter we consider Skew estimation of Roman script. The method considers the lowermost and uppermost pixels of some selected characters of the text which may be subject to Hough transform for Skew Angle detection. A fast approach is also proposed which works almost as accurately as Hough transform. Experimental results are presented and compared with results on several other Skew detection methods.