Talcott Parson

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 18 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Axiaverona, Reizya Gesleoda - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • NILAI SOSIAL DALAM UPACARA ADAT TETAKEN (Studi Deskriptif Upacara Adat Tetaken di Desa Mantren Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan)
    2017
    Co-Authors: Axiaverona, Reizya Gesleoda
    Abstract:

    Bangsa Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam dengan ciri khas daerah masing – masing dan nilai – nilai yang dipercayai oleh masyarakat. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari. Tujuan penelitian adalah latar belakang, prosesi pelaksanaan, dan pemaknaan dari pelaksanaan upacara adat Tetaken di Desa Mantren Kacamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural, dari Talcott Parson. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Informan penelitian adalah masyarakat Desa Mantren yang mengetahui dan ikut dalam upacara adat Tetaken, yaitu Kepala Desa Mantren, Juru Kunci Gunung Lima, akademisi, dan masyarakat. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Lokasi penelitian ini di Desa Mantren, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi lapangan, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan model Miles dan Hubermas yang dimulai dari tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data hingga penarikan kesimpulan, serta untuk validitas data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara adat Tetaken merupakan bentuk gagasan masyarakat Desa Mantren yang kemudian timbul kepercayaan mengenai pentingnya dilaksanakan upacara adat Tetaken yang berasal dari cerita Kyai Tunggul Wulung sehingga muncullah aktivitas – aktivitas dalam bentuk tindakan dan interaksi pada pelaksanaan upacara adat yang melibatkan semua masyarakat. Upacara adat Tetaken menyiratkan simbol penjagaan terhadap kelestarian serta kearifan lokal khas bagi masyarakatnya. Berdasarkan skema AGIL, ditemukan bahwa sistem Adaptation pada masyarakat Desa Mantren yaitu dari nilai kognisi dalam menyesuaikan diri dan bertahan hidup di lingkungan lereng Gunung Lima dengan bertani. Dari system Goal Attainment, masyarakat merasakan bahwa dengan adanya upacara adat Tetaken masyarakat memiliki rasa syukur akan pencapaian tujuannya yaitu berlimpahnya hasil pertanian desa. Integration pada masyarakat dilihat dari nilai moral yaitu hubungan masyarakat yang memiliki solidaritas dan rasa gotong royong yang tinggi dalam melaksanakan upacara adat atau aktivitas lainnya. Sedangkan sistem Latent Pattern Maintenance pada nilai apresiasi masyarakat yang menganggap bahwa upacara adat dianggap bernilai, berharga, dan penting dalam hidup mereka sehingga berfungsi menjadi pedoman yang memberi arah dan orientasi pada kehidupannya. Masyarakat menjadi satu kesatuan atas dasar kesepakatan dari anggotanya terhadap nilai-nilai tertentu yang mampu mengatasi perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat Desa Mantren dipandang sebagai suatu sistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu ketergantungan dan pemaknaan dalam dalam nilai kognisi, nilai moral dan nilai apresiasi. Kata Kunci : Nilai, Sosial, Budaya, Upacara Ada

Ayu - Khoerunnisa - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • PERAN PROGRAM SEKOLAH RAMAH ANAK DALAM MEWUJUDKAN PEMENUHAN HAK ANAK DITINJAU DARI TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL Talcott ParsonS
    2020
    Co-Authors: Ayu - Khoerunnisa
    Abstract:

    ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya tindakan kekerasan yang terjadi pada anak di lingkungan sekolah yang pelakunya bisa siapa saja. Sekolah sebagai sarana sosialisasi sekunder bagi anak, memiliki peran penting dalam pemenuhan hak-hak anak yang bersifat dasar maupun umum. Melalui program Kabupaten/Kota Layak Anak, setiap sekolah memiliki kewenangan penuh untuk menerapkan program Sekolah Ramah Anak. Pemenuhan hak anak di sekolah menjadi acuan utama dari terselenggaranya program di setiap jenjang sekolah yang ada di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran program Sekolah Ramah Anak dalam mewujudkan pemenuhan hak anak ditinjau dari teori struktural fungsional Talcott Parsons. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode meta sintesis. Data primer diperoleh dari buku-buku yang membahas teori struktural fungsional Talcott Parsons. Sementara sumber sekunder terdiri dari panduan Sekolah Ramah Anak terbitan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta artikel jurnal yang membahas mengenai program Sekolah Ramah Anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Alasan pemerintah menerapkan kebijakan program Sekolah Ramah Anak karena adanya amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang pemenuhan hak-hak anak serta tindakan kekerasan yang sering terjadi pada anak di lingkungan sekolah. (2) Pelaksanaan program Sekolah Ramah Anak memiliki perbedaan signifikan di jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. (3) Kendala dan solusi bagi sekolah bersifat internal dan eksternal dari sudut pandang pihak sekolah. Kata Kunci: Pemenuhan Hak Anak, Sekolah Ramah Anak, Struktural Fungsional Talcott Parsons ABSTRACT This research is based on the rise of violent acts that occur to children in school environments that the perpetrators can be anyone. School as a means of secondary socialization for children, has an important role in the fulfillment of basic and public children's rights. Through the Child-Friendly District/City program, each school has the full authority to implement the Child Friendly School program. The fulfillment of children's rights in schools is the main reference of the implementation of programs at every level of the school in Indonesia. The purpose of this research is to analyze the role of the Child Friendly School program in realizing the fulfillment of children's rights reviewed from Talcott Parsons functional structural theory. This study uses a qualitative approach with meta synthesis methods. Primary data is obtained from books discussing Talcott Parsons functional structural theory. Meanwhile, secondary resources consist of child-friendly school guidelines published by the Ministry of Women Empowerment and Child Protection as well as journal articles discussing child-friendly school programs. The results of this study show that: (1) The reason the government implemented the Child Friendly School program policy is due to the mandate of Law No. 35 of 2014 on the fulfillment of children's rights as well as acts of violence that often occur to children in school environments. (2) The implementation of the Child Friendly School program has significant differences at the elementary and junior high schools. (3) The constraints and solutions for the school are internal and external from the point of view of the school. Keywords: Child Rights Fulfillment, Child Friendly School, Structurally Functional Talcott Parson

Putri Wulan Ayu Cahyani - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • resiliensi masyarakat eks lokalisasi gandul desa gesing kecamatan semanding kabupaten tuban dalam tinjauan teori struktural fungsional Talcott Parson
    2019
    Co-Authors: Putri Wulan Ayu Cahyani
    Abstract:

    Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terjadi secara kontinue atau terus menerus dan juga merupakan perbaikan serta mempunyai tujuan yang lebih baik dan mencapai kemajuan yang diharapkan. Setiap manusia selama hidup pasti mengalami adanya perubahan. Perubahan tersebut ada yang mencolok karena dinilai menarik dan ada pula yang tidak menarik dalam arti tidak mencolok. Adapula perubahan – perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun luas, serta ada pula perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga yang berjalan dengan cepat diketemukan oleh sesorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu yang lampau. Kenyataannya, reaksi masyarakat terhadap perubahan tentunya berbeda – beda, dapat dilihat pada peristiwa dimana pada satu sisi pihak yang merasa tertindas biasanya sangat mengharapkan adanya perubahan yang mampu melepaskan dirinya dari belenggu ketertindasan tersebut. Namun pada pihak lain biasanya pihak yang sudah mapan tidak begitu mengharapkan adanya perubahan. perubahan masyarakat berarti suatu proses yang tidak sama atau berubah dalam suatu interaksi antar hubungan individu satu dengan yang lain atau kelompok yang saling berinteraksi dan terikat oleh sebuah adat, identitas pada masyarakat , serta menyangkut struktur sosial atau pola nilai dan norma. Seperti yang terjadi pada eks lokalisasi Gandul dimana setelah resmi dilakukan penutupan tentunya ada hal yang membawa perubahan pada mastyarakat eks lokalisasi Gandul baik positif maupun negativ. Segala perubahan yang terjadi menimbulkan Resiliensi. Resiliensi sendiri merupakan daya pegas atau daya kenyal yang dimiliki oleh setiap individu dengan tujuan agar mampu bertahan dalam keadaan tertekan dan tersulit sekalipun. Guna beradaptasi dan mampu untuk mempertahankan eksistensinya pasca penutupan lokalisasi memang dibutuhkan resiliensi. Resiliensi tersebut erat kaitannya dengan kemampuan individu untuk bangkit kembali dari pengalaman negatif yang menggambarkan kualitas dari individu yang merupakan hasil dari pengalaman negatif yang menggambarkan kualitas dari individu yang merupakan hasil pembelajaran dan pengalaman.

Eny Lestari - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • kelompok tani sebagai media interaksi sosial kajian analisis fungsional struktural Talcott Parson
    AGRITEXTS: Journal of Agricultural Extension, 2020
    Co-Authors: Eny Lestari
    Abstract:

    Farmer group or social interaction media is very efective to give innovation, and the smallest unit from non formal institution from rural community. Social interaction always happen in social live, expecially in rural community group, who stil have strong family relationship. Farmer motivation by became a member of farmer group are very various. farmer group or social interaction  media have advantage.for.farmer as: 1. Adaptation of the environmental 2. To reac ther purpose 3. In tegration tools 4. A way to keep culture value, norm, cooperation in rural live

Syamsul Rizal Dan Astri Venia Razi - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • dari Talcott Parson untuk menjadi mahasiswa idealdi perguruan tinggi iain zawiyah cot kala langsa
    At-Tafkir, 2016
    Co-Authors: Syamsul Rizal Dan Astri Venia Razi
    Abstract:

    Masyarakat mengangap Mahasiswa sebagai seseorang yangberpendidikan dan memiliki moral yang baik, lebih dari itumahasiswa juga dianggap sebagai kaum elitenya pemuda.Untuk menyandang kata “Mahasiswa” memang mudah. Namuntidak mudah untuk dapat menyandang “Mahasiswa ideal”.Mahasiswa ideal bukan saja hanya mempunyai tugas belajardiperguruan tinggi, tetapi Mahasiswa ideal ialah mahasiswayang mampu menjadi agent of change bagi perguruan tinggi,lingkungan dan masyarakatnya. IAIN Zawiyah cotkala Langsamemiliki Mahasiswa-mahasiswa ideal, namun tak dapatdipungkiri bahwa masih banyak juga terdapat mahasiswa yangtidak ideal. Untuk mewujudkan keidealan tersebut mahasiswadituntut untuk memiliki kemampuan hard skill dan soft skill,tanpa kedua kemampuan tersebut mahasiswa tidak mampumengembangkan sayapnya untuk mejadi ideal. Mahasiswa idealdalam tulisan ini akan dikaji melalui teori Talcot Parson.Parson mengatakan bahwa untuk mencapai tingkat idealMahasiswa harus menjalankan fungsinya dalam AGIL , Yaitu(Adaption, Goal Attaiment, Integration, dan Lattern PatternMaitenance ) mahasiswa yang tidak memakai konsep AGILakan menjadi disfungsi dan tak ideal.