Tamarindus Indica

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 3144 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Nurhasni Nurhasni - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • penggunaan biji asam jawa Tamarindus Indica l dan biji kecipir psophocarpus tetragonolobus l sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah
    Jurnal Kimia VALENSI, 2013
    Co-Authors: Hendrawati Hendrawati, Delsy Syamsumarsih, Nurhasni Nurhasni
    Abstract:

    Abstrak Penggunaan Biji Asam Jawa ( Tamarindus Indica L . ) dan Biji Kecipir ( Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas  92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstrak biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas,dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam  menurunkan angka total koliform. Kata Kunci : Koagulasi, Asam jawa ( Tamarindus Indica L.), Kecipir ( Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test , Air tanah, MPN. Abstrack The Use of Tamarind Seeds ( Tamarindus Indica L.) and Winged Bean Seeds ( Psophocarpus tetragonolobus L . ) As Natural Coagulant in Groundwater Quality Improvementhas been done. The aims of this study is to determine the ability of tamarind seeds and winged bean seeds as biocoagulant to improve water quality and its effect on water quality parameters, which include: temperature, pH, conductivity, turbidity, dissolved oxygen, heavy metal content, and total coliform. Jar test results obtained optimum dose of 0.009% (99.72% reduction in turbidity) to tamarind seeds and 0.03% (92.03% reduction in turbidity) to winged bean seeds. The optimum pH obtained at pH 3 for both types of biocoagulant. The use of tamarind seeds and winged bean seeds does not have much influence on the parameters of temperature, pH, conductivity, and heavy metals. They also did not reduce the number of BOD. Tamarind seeds reduce the number of  total coliform while winged bean seeds are not effective in reducing the number of total coliform. Keywords : Coagulation, Tamarind ( Tamarindus Indica L . ), Winged bean ( Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test , Groundwater, MPN.

  • penggunaan biji asam jawa Tamarindus Indica l dan biji kecipir psophocarpus tetragonolobus l sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah
    Jurnal Kimia VALENSI, 2013
    Co-Authors: Hendrawati Hendrawati, Delsy Syamsumarsih, Nurhasni Nurhasni
    Abstract:

    Penelitian Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya  terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas  92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstark biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas, dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam  menurunkan angka total koliform. Kata Kunci: Koagulasi, Asam jawa (Tamarindus Indica L.), Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test, Air tanah, MPN.

Hendrawati Hendrawati - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • penggunaan biji asam jawa Tamarindus Indica l dan biji kecipir psophocarpus tetragonolobus l sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah
    Jurnal Kimia VALENSI, 2013
    Co-Authors: Hendrawati Hendrawati, Delsy Syamsumarsih, Nurhasni Nurhasni
    Abstract:

    Abstrak Penggunaan Biji Asam Jawa ( Tamarindus Indica L . ) dan Biji Kecipir ( Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas  92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstrak biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas,dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam  menurunkan angka total koliform. Kata Kunci : Koagulasi, Asam jawa ( Tamarindus Indica L.), Kecipir ( Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test , Air tanah, MPN. Abstrack The Use of Tamarind Seeds ( Tamarindus Indica L.) and Winged Bean Seeds ( Psophocarpus tetragonolobus L . ) As Natural Coagulant in Groundwater Quality Improvementhas been done. The aims of this study is to determine the ability of tamarind seeds and winged bean seeds as biocoagulant to improve water quality and its effect on water quality parameters, which include: temperature, pH, conductivity, turbidity, dissolved oxygen, heavy metal content, and total coliform. Jar test results obtained optimum dose of 0.009% (99.72% reduction in turbidity) to tamarind seeds and 0.03% (92.03% reduction in turbidity) to winged bean seeds. The optimum pH obtained at pH 3 for both types of biocoagulant. The use of tamarind seeds and winged bean seeds does not have much influence on the parameters of temperature, pH, conductivity, and heavy metals. They also did not reduce the number of BOD. Tamarind seeds reduce the number of  total coliform while winged bean seeds are not effective in reducing the number of total coliform. Keywords : Coagulation, Tamarind ( Tamarindus Indica L . ), Winged bean ( Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test , Groundwater, MPN.

  • penggunaan biji asam jawa Tamarindus Indica l dan biji kecipir psophocarpus tetragonolobus l sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah
    Jurnal Kimia VALENSI, 2013
    Co-Authors: Hendrawati Hendrawati, Delsy Syamsumarsih, Nurhasni Nurhasni
    Abstract:

    Penelitian Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya  terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas  92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstark biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas, dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam  menurunkan angka total koliform. Kata Kunci: Koagulasi, Asam jawa (Tamarindus Indica L.), Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test, Air tanah, MPN.

Nurhasni N. - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) Dan Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah
    Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2013
    Co-Authors: Hendrawati H., Syamsumarsih D., Nurhasni N.
    Abstract:

    Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas 92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstrak biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas,dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam menurunkan angka total koliform. Kata Kunci: Koagulasi, Asam jawa (Tamarindus Indica L.), Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test, Air tanah, MPN.Abstrack The Use of Tamarind Seeds (Tamarindus Indica L.) and Winged Bean Seeds (Psophocarpus tetragonolobus L.) As Natural Coagulant in Groundwater Quality Improvementhas been done. The aims of this study is to determine the ability of tamarind seeds and winged bean seeds as biocoagulant to improve water quality and its effect on water quality parameters, which include: temperature, pH, conductivity, turbidity, dissolved oxygen, heavy metal content, and total coliform. Jar test results obtained optimum dose of 0.009% (99.72% reduction in turbidity) to tamarind seeds and 0.03% (92.03% reduction in turbidity) to winged bean seeds. The optimum pH obtained at pH 3 for both types of biocoagulant. The use of tamarind seeds and winged bean seeds does not have much influence on the parameters of temperature, pH, conductivity, and heavy metals. They also did not reduce the number of BOD. Tamarind seeds reduce the number of total coliform while winged bean seeds are not effective in reducing the number of total coliform

Delsy Syamsumarsih - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • penggunaan biji asam jawa Tamarindus Indica l dan biji kecipir psophocarpus tetragonolobus l sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah
    Jurnal Kimia VALENSI, 2013
    Co-Authors: Hendrawati Hendrawati, Delsy Syamsumarsih, Nurhasni Nurhasni
    Abstract:

    Abstrak Penggunaan Biji Asam Jawa ( Tamarindus Indica L . ) dan Biji Kecipir ( Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas  92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstrak biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas,dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam  menurunkan angka total koliform. Kata Kunci : Koagulasi, Asam jawa ( Tamarindus Indica L.), Kecipir ( Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test , Air tanah, MPN. Abstrack The Use of Tamarind Seeds ( Tamarindus Indica L.) and Winged Bean Seeds ( Psophocarpus tetragonolobus L . ) As Natural Coagulant in Groundwater Quality Improvementhas been done. The aims of this study is to determine the ability of tamarind seeds and winged bean seeds as biocoagulant to improve water quality and its effect on water quality parameters, which include: temperature, pH, conductivity, turbidity, dissolved oxygen, heavy metal content, and total coliform. Jar test results obtained optimum dose of 0.009% (99.72% reduction in turbidity) to tamarind seeds and 0.03% (92.03% reduction in turbidity) to winged bean seeds. The optimum pH obtained at pH 3 for both types of biocoagulant. The use of tamarind seeds and winged bean seeds does not have much influence on the parameters of temperature, pH, conductivity, and heavy metals. They also did not reduce the number of BOD. Tamarind seeds reduce the number of  total coliform while winged bean seeds are not effective in reducing the number of total coliform. Keywords : Coagulation, Tamarind ( Tamarindus Indica L . ), Winged bean ( Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test , Groundwater, MPN.

  • penggunaan biji asam jawa Tamarindus Indica l dan biji kecipir psophocarpus tetragonolobus l sebagai koagulan alami dalam perbaikan kualitas air tanah
    Jurnal Kimia VALENSI, 2013
    Co-Authors: Hendrawati Hendrawati, Delsy Syamsumarsih, Nurhasni Nurhasni
    Abstract:

    Penelitian Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya  terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas  92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstark biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas, dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam  menurunkan angka total koliform. Kata Kunci: Koagulasi, Asam jawa (Tamarindus Indica L.), Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test, Air tanah, MPN.

Hendrawati H. - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) Dan Biji Kecipir (Psophocarpus Tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah
    Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2013
    Co-Authors: Hendrawati H., Syamsumarsih D., Nurhasni N.
    Abstract:

    Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah telah dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan serbuk biji asam jawa dan biji kecipir sebagai biokoagulan untuk memperbaiki kualitas air dan pengaruhnya terhadap parameter kualitas air, yang meliputi: temperatur, pH, konduktivitas, kekeruhan, oksigen terlarut, kandungan logam berat, dan total koliform. Hasil jar test diperoleh dosis optimum 0,009% (penurunan turbiditas 99,72%) untuk biji asam jawa dan 0,03% (penurunan turbiditas 92,03%) untuk ekstrak biji kecipir. Nilai pH optimum diperoleh pada pH 3 untuk kedua jenis biokoagulan. Penggunaan ekstrak biji asam jawa dan biji kecipir dan tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap parameter temperatur, pH, konduktivitas,dan logam berat. Penggunaan ekstrak biji kecipir dan biji asam jawa tidak menurunkan angka BOD. Ekstrak biji asam jawa mampu menurunkan angka total koliform sedangkan ekstrak biji kecipir tidak efektif dalam menurunkan angka total koliform. Kata Kunci: Koagulasi, Asam jawa (Tamarindus Indica L.), Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.), Jar test, Air tanah, MPN.Abstrack The Use of Tamarind Seeds (Tamarindus Indica L.) and Winged Bean Seeds (Psophocarpus tetragonolobus L.) As Natural Coagulant in Groundwater Quality Improvementhas been done. The aims of this study is to determine the ability of tamarind seeds and winged bean seeds as biocoagulant to improve water quality and its effect on water quality parameters, which include: temperature, pH, conductivity, turbidity, dissolved oxygen, heavy metal content, and total coliform. Jar test results obtained optimum dose of 0.009% (99.72% reduction in turbidity) to tamarind seeds and 0.03% (92.03% reduction in turbidity) to winged bean seeds. The optimum pH obtained at pH 3 for both types of biocoagulant. The use of tamarind seeds and winged bean seeds does not have much influence on the parameters of temperature, pH, conductivity, and heavy metals. They also did not reduce the number of BOD. Tamarind seeds reduce the number of total coliform while winged bean seeds are not effective in reducing the number of total coliform