Zingiberene

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 726 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Kurniasari L. - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • KAJIAN EKSTRAKSI MINYAK JAHE MENGGUNAKAN MICROWAVE ASSISTED EXTRACTION (MAE)
    'Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim', 2013
    Co-Authors: Kurniasari L., Ratnani R. D.
    Abstract:

    Jahe merupakan salah satu hasil rempah-rempah yang cukup potensial di Indonesia. Salah satu pemanfaatan jahe yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu minyak jahe. Akan tetapi minyak jahe Indonesia sampai saat ini belum dapat memenuhi standar internasional. Minyak jahe Indonesia memiliki kadar Zingiberene rendah serta nilai putar optik + (positif), sementara minyak jahe standar internasional memiliki kadar Zingiberene tinggi dan nilai putar optik – (negatif). Rendahya kadar Zingiberene minyak jahe Indonesia disebabkan oleh penguraian Zingiberene pada proses destilasi konvensioanl dengan suhu tinggi. Zingiberene sendiri merupakan senyawa thermolabil yang mudah terurai pada suhu tinggi. Oleh karena itu perlu adanya upaya pencarian alternatif proses ekstraksi minyak jahe. Salah satu proses yang ditawarkan adalah ekstraksi minyak jahe dengan menggunakan Microwave Assisted Extraction (MAE). Alat ini tidak menggunakan suhu tinggi serta mempunyai kontrol yang baik terhadap suhu, sehingga cocok digunakan untuk senyawa-senyawa thermolabil. Selain itu, dengan alat ini waktu ekstraksi juga relatif lebih cepat dengan yield yang tinggi serta penggunaan energi yang relatif kecil. Kata kunci : jahe, Zingiberene, microwave assisted extraction (MAE

  • PENGEMBANGAN MICROWAVE ASSISTED EXTRACTOR (MAE) PADA PRODUKSI MINYAK JAHE DENGAN KADAR Zingiberene TINGGI
    'Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim', 2010
    Co-Authors: Purwanto H., Kurniasari L.
    Abstract:

    Minyak jahe diketahui memiliki berbagai fungsi dan mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Permasalahan utama yang dihadapi industri minyak jahe di Indonesia adalah bahwa minyak jahe dari Indonesia tidak dapat memenuhi persyaratan karakteristik mutu yang ditentukan pada standar internasional yakni putar optik yang bernilai negatif akibat dari rendahnya kadar Zingiberene minyak jahe. Kecilnya komposisi Zingiberene pada minyak jahe Indonesia dikarenakan pada proses destilasi konvensional, Zingiberene mengalami degradasi thermal. Alternatif proses produksi minyak jahe yang ditawarkan adalah proses produksi minyak jahe menggunakan teknologi Microwave Assisted Extraction (MAE). Penelitian ini bertujuan menentukan kondisi optimum proses ekstraksi minyak jahe menggunakan teknologi MAE. Penelitian dilakukan melalui tahapan yang meliputi perancangan dan pabrikasi ekstraktor berbasis gelombang mikro, studi produktivitas, penentuan variabel berpengaruh dan optimasi parameter proses. Variabel pada penelitian ini meliputi daya, rasio pelarut bahan baku dan waktu ekstraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut yang sesuai bagi ekstraksi minyak jahe adalah etanol. Variabel berpengaruh pada proses ekstraksi minyak jahe menggunakan proses MAE adalah daya dan rasio pelarut-bahan baku. Hasil terbaik diperoleh pada ekstraksi menggunakan etanol pada daya 100W dan rasio pelarut-bahan baku 8:1 selama 1 jam. Minyak jahe hasil ekstraksi menggunakan proses MAE memiliki kadar Zingiberene yang lebih besar dari kadar Zingiberene yang dihasilkan dari proses ekstraksi dengan pemanasan konvesional. Namun demikian kadar Zingiberene masih lebih rendah dari minyak jahe komersial. Nilai putar optik minyak jahe hasil ekstraksi menggunakan proses MAE masih bernilai positif. Kata kunci : ekstraksi, MAE, minyak jahe, zingiberen

Putra, Danang Pinardi - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • PENGARUH KECEPATAN PENGADUKAN TERHADAP PERUBAHAN KADAR ZINGIBEREN DALAM MINYAK JAHE PADA ADSORBSI DENGAN BENTONIT ( Stirring Effect to Zingiberene Content in Ginger Oil With Adsorbtion Using Bentonit )
    2015
    Co-Authors: Putra, Danang Pinardi
    Abstract:

    Bahan baku yang digunakan pada praktikum untuk mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan Hot Plate Magnetic Stirrer dengan bentonit pada proses adsorbsi adalah menggunakan minyak jahe. Berdasarkan uji analisa minyak jahe dengan menggunakan alat GC (gas chromatography) yang telah dilakukan diketahui bahwa semakin tinggi suhu maka kadar camphene yang teradsorb semakin banyak, sehingga menyebabkan meningkatnya kadar Zingiberene dalam minyak jahe. Berbanding lurus dengan suhu, semakin lama waktu pengadukan maka kadar zingiberen dalam minyak jahe juga meningkat. Pada percobaan dilakukan uji analisa larutan minyak jahe murni tanpa bentonit diperoleh kadar zingiberen sebesar 9,50%. Sedangkan kadar zingiberen minyak jahe dengan waktu 10 menit dan 30 menit pada 60 rpm dengan bentonit diperoleh 10,67%;11,18%. Kadar zingiberen dalam minyak jahe dengan waktu 10 menit dan 30 menit pada 120 rpm dengan bentonit diperoleh 10,15% dan 11,50%. Hal-hal yang mempengaruhi hasil uji analisa minyak jahe dengan menggunakan GC adalah kondisi operasi yang tidak terkontrol dengan baik, adanya bahan pengotor dalam minyak, kolom pengujian yang tidak memiliki standar analisa. Perbedaan variabel operasi berupa suhu pemanasan dan waktu pengadukan sangat berpengaruh pada hasil praktikum. Perbedaan variabel ini berfungsi untuk dapat mengetahui kondisi operasi yang optimum dalam proses pengikatan camphene, dilihat dari kadar zingiberen dari masing-masing sampel. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorbsi minyak jahe dengan bentonit menggunakan alat gas chromatography adalah suhu pemanasan, waktu pengadukan, konsentrasi bentonit, serta kecepatan pengadukan

Fiinazaini, Irasi Septa Ayu - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • PENINGKATAN KADAR ZINGIBEREN DALAM MINYAK JAHE DENGAN ADSORBSI MENGGUNAKAN BENTONIT The Enchanchment of Zingiberen in Ginger Oil with Adsorbtion Methods Using Bentonite
    2017
    Co-Authors: Fiinazaini, Irasi Septa Ayu
    Abstract:

    Bahan baku yang digunakan pada praktikum untuk mengetahui pengaruh kecepatan pengadukan Hot Plate Magnetic Stirrer dengan bentonit pada proses adsorbsi adalah menggunakan minyak jahe. Berdasarkan uji analisa minyak jahe dengan menggunakan alat GC (gas chromatography) yang telah dilakukan diketahui bahwa semakin tinggi suhu dan banyak jumlah pelarut maka kadar camphene yang teradsorb semakin banyak, sehingga menyebabkan meningkatnya kadar Zingiberene dalam minyak jahe. Suhu dan jumlah pelarut Berbanding lurus dengan penurunan camphene dalam minyak jahe sehingga kadar zingiberen dalam minyak jahe juga meningkat. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses adsorbsi minyak jahe dengan bentonit menggunakan alat gas chromatography adalah suhu pemanasan, waktu pengadukan, konsentrasi bentonit, serta kecepatan pengadukan. Pada percobaan dilakukan uji analisa larutan minyak jahe murni tanpa bentonit diperoleh kadar zingiberen sebesar 9,50%. Sedangkan kadar zingiberen minyak jahe dengan perbandingan jumlah pelarut 1:4 pada suhu 50oC dan 60oC dengan bentonit diperoleh 11,60%;11,95%. Kadar zingiberen dalam minyak jahe dengan perbandingan jumlah pelarut 1:2 pada suhu 50oC dan 60oC bentonit diperoleh 11,56% dan 11,86%. Perbedaan variabel operasi berupa suhu pemanasan dan jumlah pelarut yang digunakan sangat berpengaruh pada hasil praktikum ,berfungsi untuk mengetahui kondisi operasi yang optimum dalam proses pengikatan camphene, dilihat dari kadar zingiberen dari masing-masing sampel

Rosadhani, Jessica Sheila - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Pengaruh Ekstraksi Minyak Atsiri Jahe (Zingiber Officinale) Menggunakan Metode Microwave Assisted Hydrodistillation (Mahd) Pada Kandungan Zingiberene
    2019
    Co-Authors: Rosadhani, Jessica Sheila
    Abstract:

    Jahe (Zingiber officinale) terkenal sebagai tanaman rempah yang digunakan sebagai penambah cita rasa makanan dan dalam bidang kesehatan. Minyak atsiri jahe merupakan alternatif untuk mengolah jahe menjadi suatu produk dengan nilai jual tinggi yang memiliki beberapa manfaat antara lain sebagai media pengobatan alami, flavouring agent, minyak wangi, dan aromatherapy. Selama ini industri minyak atsiri jahe di Indonesia hanya dapat memenuhi kebutuhan pangsa pasar dunia sebanyak 0,4% dari total minyak atsiri di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perbedaan daya microwave dan rasio bahan:pelarut (b/v) pada proses ekstraksi Microwave Assisted Hydrodistillation (MAHD) terhadap rendemen, massa jenis, indeks bias, dan kadar Zingiberene pada minyak atsiri jahe yang dihasilkan. Pembuatan minyak atsiri jahe pada penelitian ini menggunakan metode ekstraksi Microwave Assisted Hydrodistillation (MAHD) dengan pelarut (air). Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah jahe emprit (Z. officinale var. amarum). Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan kombinasi 2 faktor yaitu daya microwave 450, 600 dan 800 W dan rasio bahan:pelarut (b/v) 1:8, 1:9 dan 1:10. Ekstraksi MAHD dilakukan dengan setting suhu 100°C. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil rendemen terbaik didapatkan pada perlakuan daya microwave 600 W dengan rasio bahan:pelarut 1:8 yaitu sebesar 1,71% b/b. Nilai massa jenis terbaik didapatkan pada perlakuan daya microwave 600 W dengan rasio bahan:pelarut 1:10 yaituviii sebesar 0,875 g/mL. Nilai indeks bias pada 20°C terbesar didapatkan pada perlakuan daya microwave 800 W dengan rasio bahan:pelarut 1:8 yaitu sebesar 1,494. Kadar Zingiberene terbaik didapatkan pada perlakuan daya microwave 600 W dengan rasio bahan:pelarut 1:8 yaitu sebesar 27,79

Kurniawan, Muhammad Fikri - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • ADSORBSI CAMPHENE DALAM MINYAK JAHE DENGAN BENTONIT: PENGARUH WAKTU DAN KECEPATAN PENGADUKAN (Adsorption of camphene in zinger oil with bentonite: the effect of time and stirring velocity )
    2015
    Co-Authors: Kurniawan, Muhammad Fikri
    Abstract:

    Bahan baku yang digunakan pada praktikum ini merupakan minyak jahe hasil dari penyulingan minyak atsiri jahe di Ungaran, menggunakan metode penyulingan air dan uap. Pada praktikum ini menggunakan metode adsorbsi, menggunakan bentonit sebagai adsorben dengan alat Hot plate magnetic stirrer. Pemilihan bentonit sebagai adsorben karena bentonit memiliki kemampuan untuk mengadsorb senyawa camphene. Dengan berkurangnya kadar camphene pada minyak jahe, maka kadar Zingiberene akan meningkat. Analisa kadar Zingiberene dalam minyak jahe sendiri menggunakan alat Gas Chromatography (GC). Berdasarkan praktikum yang dilakukan diketahui bahwa semakin lama proses adsorbsi maka semakin banyak senyawa camphene diadsorb oleh bentonit, sehingga kadar Zingiberene akan meningkat. Namun semakin tinggi kecepatan pengadukan saat adsorbsi maka semakin banyak senyawa camphene yang telah diadsorb oleh bentonit akan terlepas kembali sehingga terjadi proses desorpsi dan menurunkan kadar Zingiberene. Perbedaan variabel yang berupa lama waktu saat adsorbsi dan kecepatan pengadukan saat adsorbsi sangat berpengaruh pada hasil praktikum. Perbedaan variabel ini berfungsi untuk dapat mengetahui kondisi operasi yang optimum dalam proses adsorbsi minyak jahe dengan bentonit. Faktor-faktor yang mempengaruhi pada proses adsrobsi adalah suhu, waktu, kecepatan pengadukan, luas permukaan adsorben, konsentrasi adsorbat dan tingkat keasaman. Kata kunci : Hot Plate Magnetic Stirrer, Jahe, Zingiberen