Assertive Training

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 3180 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Redi Eka Andriyanto - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Penggunaan Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Untuk Meningkatkan Regulasi Diri Dalam Belajar
    2019
    Co-Authors: Anselmus Alan Primavera, Yusmansyah Yusmansyah, Redi Eka Andriyanto
    Abstract:

    The problem in this study is low self-regulation in student learning. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of counseling services in the Assertive Training group in improving self-regulation in learning. This research method is quasi-experimental with pretest and posttest design. The research subjects were 10 students who had low self-regulation in learning. Data collection techniques use a self-regulation scale in learning. Data analysis using the Wilcoxon Matched Pairs Test. The results showed that the Assertive Training group counseling services could improve self-regulation in learning. This is in accordance with the results of the analysis obtained by zcount = -2.805

  • penggunaan konseling kelompok teknik Assertive Training untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar
    ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), 2019
    Co-Authors: Anselmus Alan Primavera, Yusmansyah Yusmansyah, Redi Eka Andriyanto
    Abstract:

    The problem in this study is low self-regulation in student learning. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of counseling services in the Assertive Training group in improving self-regulation in learning. This research method is quasi-experimental with pretest and posttest design. The research subjects were 10 students who had low self-regulation in learning. Data collection techniques use a self-regulation scale in learning. Data analysis using the Wilcoxon Matched Pairs Test. The results showed that the Assertive Training group counseling services could improve self-regulation in learning. This is in accordance with the results of the analysis obtained by zcount = -2.805 Assertive Training group counseling can be used to improve self-regulation in learning for class XI students of 15 Bandar Lampung Public High School 2018/2019. Masalah dalam penelitian ini adalah regulasi diri dalam belajar siswa yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan layanan konseling kelompok Assertive Training dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Metode penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest and posttest design . Subjek penelitian sebanyak 10 siswa yang memiliki regulasi diri dalam belajar rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan skala regulasi diri dalam belajar. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs Test . Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok Assertive Training dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Hal ini sesuai hasil analisis yang diperoleh z hitung = -2.805 < z tabel = 1.645 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya konseling kelompok Assertive Training dapat digunakan untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2018/2019. Kata Kunci : Assertive Training , bimbingan dan konseling, konseling kelompok, regulasi diri dalam belajar

  • meningkatkatkan rasa percaya diri dalam pembelajaran dengan menggunakan teknik Assertive Training pada siswa
    ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), 2018
    Co-Authors: Erika Yulianti Safitri, Ratna Widiastuti, Redi Eka Andriyanto
    Abstract:

    The topic of this research was the low level of self-confidence of students in learning. The problem in this study was "Could Assertive Training technique increase self-confidence in student learning?". The purpose of research was to increase students' self-confidence in student learning using Assertive Training techniques. The method used in this study was Quasi Experimental with One-Group Pretest-Posttest design. The subjects of this study were 6 students who had low confidence in learning. The data collection technique in this study was using a scale. The results showed self-confidence that the students had in learning could be improved through Assertive Training using the Wilcoxon test, from the results of the analysis of post-test data obtained by Z hitung = -2,201Assertive Training techniques at SMK Negeri 4 Bandar Lampung in the academic year 2018/2019. Masalah penelitian ini adalah kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran rendah. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “ Apakah teknik Assertive Training dapat meningkatkan percaya diri dalam pembelajaran siswa?”. Tujuan penelitian untuk meningkatkan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran siswa dengan menggunakan teknik Assertive Training . Metode yang digunakan yaitu quasi eksperimental dengan desain one-group pretest-posttest . Subjek penelitian ini sebanyak 6 siswa yang memiliki kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran rendah . Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran dapat ditingkatkan melalui teknik Assertive Training menggunakan uji Wilcoxon , dari hasil analisis data post- test diperoleh Z hitung = -2,201 < Z tabel  0, 0 5 = 1,645. Dengan demikian, Ha diterima, artinya bahwa kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran siswa kelas XI dapat ditingkatkan menggunakan teknik Assertive Training di SMK Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2018/2019. Kata kunci: bimbingan dan konseling, konseling kelompok, Assertive Training , dan kepercayaan diri siswa dalam pembelajaran

Anselmus Alan Primavera - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • penggunaan konseling kelompok teknik Assertive Training untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar
    ALIBKIN (Jurnal Bimbingan Konseling), 2019
    Co-Authors: Anselmus Alan Primavera, Yusmansyah Yusmansyah, Redi Eka Andriyanto
    Abstract:

    The problem in this study is low self-regulation in student learning. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of counseling services in the Assertive Training group in improving self-regulation in learning. This research method is quasi-experimental with pretest and posttest design. The research subjects were 10 students who had low self-regulation in learning. Data collection techniques use a self-regulation scale in learning. Data analysis using the Wilcoxon Matched Pairs Test. The results showed that the Assertive Training group counseling services could improve self-regulation in learning. This is in accordance with the results of the analysis obtained by zcount = -2.805 Assertive Training group counseling can be used to improve self-regulation in learning for class XI students of 15 Bandar Lampung Public High School 2018/2019. Masalah dalam penelitian ini adalah regulasi diri dalam belajar siswa yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan layanan konseling kelompok Assertive Training dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Metode penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest and posttest design . Subjek penelitian sebanyak 10 siswa yang memiliki regulasi diri dalam belajar rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan skala regulasi diri dalam belajar. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs Test . Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok Assertive Training dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Hal ini sesuai hasil analisis yang diperoleh z hitung = -2.805 < z tabel = 1.645 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya konseling kelompok Assertive Training dapat digunakan untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2018/2019. Kata Kunci : Assertive Training , bimbingan dan konseling, konseling kelompok, regulasi diri dalam belajar

  • Penggunaan Konseling Kelompok Teknik Assertive Training Untuk Meningkatkan Regulasi Diri Dalam Belajar
    2019
    Co-Authors: Anselmus Alan Primavera, Yusmansyah Yusmansyah, Redi Eka Andriyanto
    Abstract:

    The problem in this study is low self-regulation in student learning. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of counseling services in the Assertive Training group in improving self-regulation in learning. This research method is quasi-experimental with pretest and posttest design. The research subjects were 10 students who had low self-regulation in learning. Data collection techniques use a self-regulation scale in learning. Data analysis using the Wilcoxon Matched Pairs Test. The results showed that the Assertive Training group counseling services could improve self-regulation in learning. This is in accordance with the results of the analysis obtained by zcount = -2.805

  • penggunaan konseling kelompok teknik Assertive Training untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar pada siswa kelas xi sman 15 bandar lampung tahun pelajaran 2018 2019
    2019
    Co-Authors: Anselmus Alan Primavera
    Abstract:

    The problem in this study is low self-regulation in student learning. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the use of counseling services in the Assertive Training group in improving self-regulation in learning. This research method is quasi-experimental with pretest and posttest design. The research subjects were 10 students who had low self-regulation in learning. Data collection techniques use a self-regulation scale in learning. Data analysis using the Wilcoxon Matched Pairs Test. The results showed that the Assertive Training group counseling services could improve self-regulation in learning. This is in accordance with the results of the analysis obtained by zcount = -2.805 Assertive Training group counseling can be used to improve self-regulation in learning for class XI students of 15 Bandar Lampung Public High School 2018/2019. Keywords: Assertive Training, guidance and counseling, groups counseling, self- regulation in learning. Masalah dalam penelitian ini adalah regulasi diri dalam belajar siswa yang rendah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penggunaan layanan konseling kelompok Assertive Training dalam meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Metode penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pretest and posttest design. Subjek penelitian sebanyak 10 siswa yang memiliki regulasi diri dalam belajar rendah. Teknik pengumpulan data menggunakan skala regulasi diri dalam belajar. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan konseling kelompok Assertive Training dapat meningkatkan regulasi diri dalam belajar. Hal ini sesuai hasil analisis yang diperoleh zhitung = -2.805 < ztabel = 1,645 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya konseling kelompok Assertive Training dapat digunakan untuk meningkatkan regulasi diri dalam belajar pada siswa kelas XI SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2018/2019. Kata Kunci: bimbingan konseling, konseling kelompok, Assertive Training, regulasi diri dalam belajar.

Lia Izmi Fadhillah - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • pengembangan panduan Assertive Training untuk menanggulangi perilaku bullying
    2019
    Co-Authors: Lia Izmi Fadhillah
    Abstract:

    ABSTRAK Lia Izmi Fadhillah. K3114031. PENGEMBANGAN PANDUAN Assertive Training UNTUK MENANGGULANGI PERILAKU BULLYING PADA SISWA SMK. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2019. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan prototipe satu berupa Panduan Assertive Training untuk Menanggulangi Perilaku Bullying pada Siswa SMK yang belum dilakukan uji validitas, uji keefektifan, dan uji kepraktisan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan Borg and Gall. Penelitian ini hanya sampai pada tahap ketiga yaitu pembuatan draf produk. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik SMK kelas X, XI, dan XII se-Karesidenan Surakarta. Data yang diperoleh dari studi pendahuluan berupa data kebutuhan dan kepentingan peserta didik SMK menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK tahun 2016. Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh data sebagai berikut. Pertama, tingkat kebutuhan dan kepentingan layanan bimbingan dan konseling menunjukkan bahwa pengembangan keterampilan merespon teasing atau ejekan itu 35,52 % sangat dibutuhkan dan 40,93% dibutuhkan sehingga total 76,45% serta 35,60 % sangat penting dan 40,97% penting sehingga total 76,57% menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK. Kedua, berdasarkan hasil kajian teoritik mengenai bullying diperoleh: pengertian bullying, bentuk-bentuk bullying, faktor yang mempengaruhi siswa melakukan bullying, dampak bullying, dan cara menanggulangi perilaku bullying. Berdasarkan hasil kajian teoritik mengenai Assertive Training diperoleh: pengertian perilaku asertif, pengertian Assertive Training, tujuan Assertive Training, manfaat Assertive Training dan langkah-langkah Assertive Training. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan merespon teasing atau ejekan yaitu dengan menggunakan Assertive Training. Ketiga, berdasarkan hasil studi pendahuluan dan kajian teoritik, dapat dikembangkan produk berupa Panduan Assertive Training untuk Menanggulangi Perilaku Bullying pada Siswa SMK yang belum dilakukan uji validitas, uji keefektifan, dan uji kepraktisan. Panduan memuat sistematika produk terdiri dari 5 bagian yaitu cover, kata pengantar, daftar isi, bagian I (pendahuluan), bagian II (Assertive Training untuk menanggulangi bullying), bagian III (prosedur penggunaan buku panduan), bagian IV (kurikulum), bagian V (satuan layanan bimbingan dan konseling serta materi), dan bagian VI (penutup daftar pustaka, dan lampiran). LKS memuat sistematika produk dari 3 bagian yaitu cover, kata pengantar, daftar isi, bagian I (pendahuluan), bagian II (Assertive Training untuk menanggulangi bullying), dan bagian III (lembar kerja siswa). Produk yang dihasilkan diharapkan dapat sebagai contoh panduan untuk mahasiswa yang berminat melakukan penelitian dan pengembangan prototipe satu. Assertive Training meningkatkan perilaku asertif siswa. Kata kunci : bullying, Assertive Training, peserta didik SMK

  • pengembangan panduan Assertive Training untuk menanggulangi perilaku bullying pada siswa smk
    2019
    Co-Authors: Lia Izmi Fadhillah
    Abstract:

    Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan prototipe satu berupa Panduan Assertive  Training  untuk  Menanggulangi  Perilaku  Bullying  pada  Siswa  SMK yang belum dilakukan uji validitas, uji keefektifan, dan uji kepraktisan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pengembangan Borg and Gall. Penelitian ini hanya sampai pada tahap ketiga yaitu pembuatan draf produk. Subjek pada penelitian ini adalah peserta didik SMK kelas X, XI, dan XII se-Karesidenan Surakarta. Data yang diperoleh dari studi pendahuluan berupa data kebutuhan dan kepentingan peserta didik SMK  menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK tahun 2016.Berdasarkan studi pendahuluan diperoleh data sebagai berikut. Pertama, tingkat  kebutuhan  dan  kepentingan  layanan  bimbingan  dan  konseling menunjukkan  bahwa pengembangan keterampilan merespon teasing atau ejekan itu 35,52 % sangat dibutuhkan dan 40,93% dibutuhkan sehingga total 76,45% serta 35,60 % sangat  penting dan 40,97% penting sehingga total 76,57% menurut peserta didik, orang tua, dan guru BK. Kedua, berdasarkan hasil kajian teoritik mengenai bullying diperoleh: pengertian bullying, bentuk-bentuk bullying, faktor yang mempengaruhi siswa melakukan bullying, dampak bullying, dan cara menanggulangi perilaku bullying. Berdasarkan hasil kajian teoritik mengenai Assertive Training diperoleh: pengertian perilaku asertif, pengertian Assertive Training,  tujuan  Assertive  Training,  manfaat  Assertive  Training  dan  langkah- langkah Assertive Training. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan merespon teasing atau ejekan yaitu dengan menggunakan Assertive Training. Ketiga, berdasarkan hasil studi pendahuluan dan kajian teoritik, dapat dikembangkan produk berupa Panduan Assertive Training untuk Menanggulangi Perilaku Bullying   pada Siswa SMK yang belum dilakukan uji validitas, uji keefektifan, dan uji kepraktisan. Panduan memuat sistematika produk terdiri dari 5 bagian yaitu cover, kata pengantar, daftar isi, bagian I (pendahuluan),  bagian  II  (Assertive  Training  untuk  menanggulangi  bullying), bagian III (prosedur penggunaan buku panduan), bagian IV (kurikulum), bagian V (satuan layanan bimbingan dan konseling serta materi), dan bagian VI (penutup daftar pustaka, dan lampiran).   LKS memuat sistematika produk dari 3 bagian yaitu cover, kata pengantar, daftar isi, bagian I (pendahuluan), bagian II (Assertive Training  untuk  menanggulangi  bullying),  dan  bagian  III (lembar kerja  siswa). Produk yang dihasilkan diharapkan dapat sebagai contoh panduan untuk mahasiswa  yang  berminat  melakukan  penelitian  dan  pengembangan  prototipe satu. Assertive Training meningkatkan perilaku asertif siswa.Kata kunci : bullying, Assertive Training, peserta didik SMK

Novy Helena Catharina Daulima - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Assertive Training THERAPY FOR SCHIZOPHRENIC PATIENT WITH RISK OF VIOLENT BEHAVIOR
    International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS), 2019
    Co-Authors: Safra Ria Kurniati, Novy Helena Catharina Daulima
    Abstract:

    Violent behavior is one of the symptom of severe mental disorders such as schizophrenia. Violent behavior has a very significant impact not only for patients, but also health care professionals, families and the development of stigma in society. Assertive Training therapy is one therapy that is still not largely used for patients with violent behavior in Indonesia, although it is not an uncommon situation. This case is quite challenging considering the patient has a lack of insight of the disease. After completing 5 sessions of therapy, the patient showed improvement in signs and symptoms, a stable condition, and the absence of symptoms of violent behavior during treatment. For this reason, the use of therapy is highly recommended to help patients to express themselves in a more adaptive way.

Ibrahim Siregar - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • pengaruh layanan konseling kelompok teknik Assertive Training terhadap perilaku bullying verbal siswa kelas viii smp negeri 2 percut sei tuan
    PSIKOLOGI KONSELING, 2018
    Co-Authors: Asiah Asiah, Ibrahim Siregar
    Abstract:

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling kelompok teknik Assertive Training terhadap perilaku bullying verbal siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan. Subjek dalam penelitian ini adalah 8 orang dilakukan mengunakan purposive sampling . Teknik pengumpulan data menggunakan angket, dan dianalisis dengan menggunkan uji Wilcoxon . Hasil analisis data yang diperoleh dari uji wilcoxon ini adalah nilai Jhitung=0 dengan α = 0,05 dan n = 8, Jtabel = 4 dengan demikian Jhitung< Jtabel (0 <4 ). Artinya hipotesis diterima. Hasil data pre-test di peroleh rata-rata 102 dan data post-test diperoleh rata-rata 68 artinya skor rata-rata Siswa Kelas VIII “SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2017/2018” setelah mendapatkan layanan konseling kelompok teknik assertif Training diperoleh skor sebesar 34 (34%). Hal ini menunjukkan ada pengaruh pemberian layaan konseling kelompok teknik assertif Training terhadap perilaku bullying verbal siswa kelas VII SMP Negeri 2 Percut Sei Tuan sebesar 34%. Kata kunci : Bullying Verbal, Konseling Kelompok, Assertif Training