Bulbous Bow

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 282 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Deddy Chrismianto - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • study of the effect on the addition of anti slamming Bulbous Bow to total resistance in tugging supply vessel using cfd
    IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2021
    Co-Authors: Deddy Chrismianto, Eko Sasmito Hadi, Ahmad Firdhaus
    Abstract:

    Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB) is a Bulbous Bow that has been modified according to the Anti-Slamming principle. For waters that have varying wave heights, for example, in the East Nusa Tenggara region where waters meet the criteria for the application of anti-slamming technology and are related to the existence of several offshore buildings and the use of tugging supply vessels (AHTS) for the benefit of the region. This research was conducted to determine the effect of installing anti-slamming Bulbous Bow and Anti-slamming height on the total resistance of the ship using numerical methods with the help of CFD software. The method used is to vary the height of anti-slamming and the type of Bulbous Bow on the Bow of the ship. Ship modeling is carried out with CAD Software, and while the obstacle analysis uses CFD Tdyn software. Based on the analysis that has been done, the effect of the anti-slamming Bulbous Bow on the total resistance value of the ship without an anti-slamming Bulbous Bow is reduced by 3.75%. The ship model, with the use of the anti-slamming Bulbous Bow, which has the smallest total resistance, is the ship with the form of anti-slimming Bulbous Bow type Delta (Δ - Type).

  • analisa pengaruh anti slamming Bulbous Bow tipe ellips 0 type terhadap gerakan slamming dan hambatan pada kapal kontainer mv intan daya 17 menggunakan metode cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Muhammad Raditya Daniswara, Deddy Chrismianto, Eko Sasmito Hadi
    Abstract:

    MV. Intan daya 17 merupakan kapal container (409 Teus) dan memiliki Bulbous Bow dengan bentuk titik air terbalik (˅ -Type). Kapal ini  dimiliki oleh PT. Bandar Abadi dengan rute pelayaran Batam-Jakarta. Pada saat kapal di laut, memiliki kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) dan mempunyai hambatan kapal (resistance) merupakan aspek yang sangat penting pada perencanaan pembuatan sebuah kapal. Untuk mengurangi nilai Seakeeping dan hambatan pada kapal. Maka membentuk haluan kapal dengan memodifikasi haluan yang lebih rendah dari baseline kapal. Yang dinamakan Anti Slamming Bulbous Bow. Pada penelitian ini, anti slamming Bulbous Bow ditambahkan  pada  Bulbous Bow kapal dengan variasi tinggi anti slamming Bulbous Bow 10%, 15%, 20% dari tinggi sarat kapal tersebut , memodifikasi panjang Bulbous Bow( ), lebar Bulbous Bow( ) dengan ukuran: a.panjang Bulbous Bow(1,656 m, 3,719 m, 3,903 m), b. lebar Bulbous Bow (3,995 m, 3,336 m, 2,464m) dan menggunakan Bulbous Bow tipe ellips (0-Type)   . Dengan tinggi gelombang( = 2 m dan Periode gelombang rata-rata ( = 4s. Pada penelitian ini, semua variasi anti slamming Bulbous Bow memenuhi standar dari Nordfoks ’87 dengan nilai probabilitas dibawah 0,03. Akibat penambahan anti slamming Bulbous Bow dan Bulbous Bow tipe ellips dapat mengurangi hambatan viscous 0,05%-1,9% dari model exiting.

  • Analysis of Effect of Bulbous Bow Shape to Ship Resistance in Catamaran Boat
    MATEC Web of Conferences, 2018
    Co-Authors: Deddy Chrismianto, Kiryanto, Berlian Arswendo Adietya
    Abstract:

    Ship resistance is one of the main factors affecting the design of a ship. Catamaran boat is a ship with small wet surface area that able to reduce drag and improve ship power. Generally, a Bulbous Bow is implemented to reduce wave resistance because the Bulbous shape is believed to attenuate the Bow wave system. Additionally, the Bulbous Bow also tends to reduce viscous resistance. When the flow around the body is smooth, the total ship resistance can be reduced significantly if the optimum Bulbous Bow is obtained. In this study, the main purpose is to get the Bulbous Bow shape in catamaran boat which produces the smallest ship resistance by using computational fluid dynamic (CFD). Generating the variation of the Bulbous Bow shapes apply the one-to-one correspondence of the cross section parameter (A BT ) and lateral parameter (A BL ). The result of investigation shows that application of Bulbous Bow on catamaran boat can reduce about 11-13% of total resistance of ship.

  • analisa pengaruh variasi Bulbous Bow terhadap hambatan total pada kapal katamaran penyeberangan kepulauan seribu dengan parameter non linear menggunakan cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Fajar Aldi Prasetio, Deddy Chrismianto, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam perancangan sebuah kapal. Kapal katamaran merupakan kapal dengan permukaan basah yang kecil segingga mengurangi drag dan meningkatkan stabilitas kapal. Bentuk haluan yang baik akan memberikan efisiensi hambatan yang dihasilkan sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik dan efisien pula. Perhitungan nilai hambatan kapal saat beroperasi juga penting karena berpengaruh terhadap aliran fluida dan besarnya kecepatan kapal yang diinginkan dan akhirnya berpengaruh pada nilai ekonomis suatu kapal pada saat beroperasi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk haluan Bulbous Bow yang menghasilkan hambatan paling kecil dengan menggunakan program computational fluid dynamic (CFD). Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan program komputer berbasis computational fluid dynamic (CFD) untuk penyelesaian masalah dari tujuan penelitian, Computational fluid dynamic (CFD) merupakan ilmu sains dalam penentuan penyelesaian numerik dinamika fluida. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal katamaran menggunakan model 3D serta dilakukan analisa ketinggian gelombang. Berdasarkan hasil analisa menggunakan software Tdyn 13.7.6.0 didapatkan nilai hambatan untuk berbagai variasi bentuk Bulbous Bow . Nilai hambatan total dapat diperkecil  hingga 15%, nilai ini terjadi pada kecepatan 16 knot pada variasi Bulbous Bow A BT = 0,211 m 2 dan A BL = 0,240 m 2 .

  • analisa pengaruh pemasangan anti slamming Bulbous Bow terhadap hambatan total dan olah gerak kapal anchor handling tug supply ahts menggunakan cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2016
    Co-Authors: Fatchul Falah Azmi, Deddy Chrismianto
    Abstract:

    Pemakaian anti-slamming pada kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) adalah salah satu solusi untuk mengurangi efek slamming sehingga kapal bisa berlayar dengan baik dan tidak membahayakan penumpang, peralatan kapal, muatan dan kapal itu sendiri. Perairan Nusa Teggara Timur adalah perairan yang di anggap tepat untuk penerapan teknologi ini karena mempunyai tinggi gelombang yang beraneka ragam dan adanya beberapa bangunan lepas pantai ( offshore ) di kawasan tersebut. Pada penelitian ini dilakukan analisa pengaruh pemasangan anti-slamming Bulbous Bow dengan tiga variasi Bulbous Bow tipe - V (Nabla Type), tipe - 0 (Ellips Type) dan tipe - Δ (Delta Type) serta variasi tinggi  Anti-slamming dengan rasio 25%, 20 % dan 15 % dari sarat kapal. Pemodelan kapal dilakukan dengan software Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan software Ansys Aqwa, sedangkan analisa hambatan menggunakan software Tdyn . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemasangan Anti-slamming Bulbous Bow berpengaruh cukup besar  untuk mengurangi terjadinya slamming dan hambatan pada kapal. slamming probability dan hambatan paling baik terdapat pada model C1 dengan menggunakan anti-slamming Bulbous Bow tipe - Δ (Delta Type) dengan rasio tinggi anti-slamming 25% terhadap sarat dan panjang anti-slamming 20% terhadap Lwl dengan mengurangi  slamming probability sebesar 12,212 % pada  tinggi gelombang 3 meter dan pengurangan hambatan sebesar  3,65 % dari kapal yang tidak menggunakan anti-slamming Bulbous Bow,  namun terjadinya slamming belum hilang di beberapa model yang masih berada di atas standar kriteria Nordforks 1987 yaitu sebesar 3%.

Muhammad Iqbal - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Bulbous Bow applications on a catamaran fishing vessel for improving performance
    MATEC Web of Conferences, 2018
    Co-Authors: Samuel, Dong-joon Kim, Muhammad Iqbal, Aldias Bahatmaka, Aditya Rio Prabowo
    Abstract:

    This study aims to prove the usefulness of a Bulbous Bow traditional catamaran fishing vessel. Bulbous Bow applications are widely used to reduce wave resistance. The fishing vessel resistance was calculated using CFD (Computational Fluid Dynamic) approach and combined with classical slender body theory. In this research, the application of Bulbous Bow was being adopted on traditional catamaran fishing vessel to reduce the total resistance. The Bulbous Bow has adopted based on Kracht method. Modeling procedure was developed by using linear form coefficients. The ship resistance was simulated using Tdyn software which basically Finite Element Method. The results show that adding Bulbous Bow can decrease or increase the ship’s total resistance.

  • analisa penambahan Bulbous Bow pada kapal perintis 750 dwt guna mengurangi efek slamming
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Brian Haksa Nova, Eko Sasmito Hadi, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada Perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas seakeeping pada kapal perintis 750 DWT. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan tipe Bulbous Bow terhadap seakeeping dengan menggunakan tiga tipe Bulbous Bow yaitu tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla Type ). Bulbous Bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas s lamming yang paling rendah. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan. Untuk respon gerakan heave (vertical acceleration) variasi Bulbous Bow tipe – V ( nabla ) mempunyai respon yang lebih baik daripada kapal dengan  tipe Bulbous lainnya, dimana berbanding terbalik dengan respon gerakan pitch , variasi Bulbous Bow tipe – Δ (delta) mempunyai respon yang lebih baik dibanding  kapal dengan  tipe Bulbous Bow model lainnya. Penelitian menunjukan  bahwa penambahan variasi Bulbous Bow tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla) semua memenuhi standart Seakeeping c riteria Nordsfork ’87. Dan niai  probabilitas slamming terendah didapatkan dari Bulbous Bow tipe – Δ ( Delta Type ).

  • analisa peningkatan performa seakeeping pada kapal katamaran mv laganbar menggunakan centerbulb dan Bulbous Bow
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Davit Hermanto, Samuel Samuel, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas seakeeping pada kapal katamaran, penggunaan centerbulb dan Bulbous Bow mempunyai pengaruh yang cukup baik. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan centerbulb dan tipe Bulbous Bow terhadap seakeeping dengan menggunakan tiga tipe Bulbous Bow yaitu tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla Type ). Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kapal dengan penambahan Bulbous Bow tipe – V (nabla) dan centerbulb di bagian tengah mempunyai respon yang paling baik dan dapat mengurangi respon percepatan gerak vertical sebesar 78,98% pada Fn 0,28, 88,91% pada Fn 0,47 dan 86,23% pada Fn 0,65, serta respon gerakan pitch sebesar 97,72% pada Fn 0,28, 94,56% pada Fn 0,47 dan 97,06% pada Fn 0,65 yang memenuhi standar kriteria seakeeping untuk kapal ikan.

  • analisa peningkatan performa hambatan kapal katamaran mv laganbar menggunakan centerbulb dan Bulbous Bow dengan metode computation fluid dynamic cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Asep Kurniawan Nugraha, Samuel Samuel, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Secara teoritis, stabilitas kapal katamaran lebih baik, tetapi muncul permasalahan lain yaitu hambatan. Hambatan katamaran lebih kompleks karena efek interaksi komponen hambatan dengan gelombang laut pada lambung kapal. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya hambatan gelombang akibat hempasan badan kapal oleh gelombang laut. Dari permasalahan tersebut munculah percobaan untuk menambahkan centerbulb dan Bulbous Bow pada kapal katamaran. Centerbulb dan Bulbous Bow berfungsi mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada lambung kapal katamaran. Analisa perhitungan hambatan total kapal katamaran dihitung menggunakan software CFD yaitu Tdyn 13.7.6.0 dan menggunakan variasi kecepatan (Fn = 0,28; Fn = 0,47; Fn = 0,65) , penambahan dan posisi centerbulb serta jenis Bulbous Bow. Hasilnya, nilai hambatan total kapal terkecil terletak pada konfigurasi model 11 dengan Fn = 0,47 yaitu 3,45 kN mengurangi hambatan sebesar 29,33 %.

  • analisa pengaruh variasi Bulbous Bow terhadap hambatan total pada kapal katamaran penyeberangan kepulauan seribu dengan parameter non linear menggunakan cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Fajar Aldi Prasetio, Deddy Chrismianto, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Hambatan merupakan salah satu faktor utama yang mempengaruhi dalam perancangan sebuah kapal. Kapal katamaran merupakan kapal dengan permukaan basah yang kecil segingga mengurangi drag dan meningkatkan stabilitas kapal. Bentuk haluan yang baik akan memberikan efisiensi hambatan yang dihasilkan sehingga operasional kapal dan pergerakan kapal lebih baik dan efisien pula. Perhitungan nilai hambatan kapal saat beroperasi juga penting karena berpengaruh terhadap aliran fluida dan besarnya kecepatan kapal yang diinginkan dan akhirnya berpengaruh pada nilai ekonomis suatu kapal pada saat beroperasi. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk haluan Bulbous Bow yang menghasilkan hambatan paling kecil dengan menggunakan program computational fluid dynamic (CFD). Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan program komputer berbasis computational fluid dynamic (CFD) untuk penyelesaian masalah dari tujuan penelitian, Computational fluid dynamic (CFD) merupakan ilmu sains dalam penentuan penyelesaian numerik dinamika fluida. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisa dan menghitung hambatan total kapal katamaran menggunakan model 3D serta dilakukan analisa ketinggian gelombang. Berdasarkan hasil analisa menggunakan software Tdyn 13.7.6.0 didapatkan nilai hambatan untuk berbagai variasi bentuk Bulbous Bow . Nilai hambatan total dapat diperkecil  hingga 15%, nilai ini terjadi pada kecepatan 16 knot pada variasi Bulbous Bow A BT = 0,211 m 2 dan A BL = 0,240 m 2 .

Eko Sasmito Hadi - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • study of the effect on the addition of anti slamming Bulbous Bow to total resistance in tugging supply vessel using cfd
    IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2021
    Co-Authors: Deddy Chrismianto, Eko Sasmito Hadi, Ahmad Firdhaus
    Abstract:

    Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB) is a Bulbous Bow that has been modified according to the Anti-Slamming principle. For waters that have varying wave heights, for example, in the East Nusa Tenggara region where waters meet the criteria for the application of anti-slamming technology and are related to the existence of several offshore buildings and the use of tugging supply vessels (AHTS) for the benefit of the region. This research was conducted to determine the effect of installing anti-slamming Bulbous Bow and Anti-slamming height on the total resistance of the ship using numerical methods with the help of CFD software. The method used is to vary the height of anti-slamming and the type of Bulbous Bow on the Bow of the ship. Ship modeling is carried out with CAD Software, and while the obstacle analysis uses CFD Tdyn software. Based on the analysis that has been done, the effect of the anti-slamming Bulbous Bow on the total resistance value of the ship without an anti-slamming Bulbous Bow is reduced by 3.75%. The ship model, with the use of the anti-slamming Bulbous Bow, which has the smallest total resistance, is the ship with the form of anti-slimming Bulbous Bow type Delta (Δ - Type).

  • analisa pengaruh anti slamming Bulbous Bow tipe ellips 0 type terhadap gerakan slamming dan hambatan pada kapal kontainer mv intan daya 17 menggunakan metode cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Muhammad Raditya Daniswara, Deddy Chrismianto, Eko Sasmito Hadi
    Abstract:

    MV. Intan daya 17 merupakan kapal container (409 Teus) dan memiliki Bulbous Bow dengan bentuk titik air terbalik (˅ -Type). Kapal ini  dimiliki oleh PT. Bandar Abadi dengan rute pelayaran Batam-Jakarta. Pada saat kapal di laut, memiliki kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) dan mempunyai hambatan kapal (resistance) merupakan aspek yang sangat penting pada perencanaan pembuatan sebuah kapal. Untuk mengurangi nilai Seakeeping dan hambatan pada kapal. Maka membentuk haluan kapal dengan memodifikasi haluan yang lebih rendah dari baseline kapal. Yang dinamakan Anti Slamming Bulbous Bow. Pada penelitian ini, anti slamming Bulbous Bow ditambahkan  pada  Bulbous Bow kapal dengan variasi tinggi anti slamming Bulbous Bow 10%, 15%, 20% dari tinggi sarat kapal tersebut , memodifikasi panjang Bulbous Bow( ), lebar Bulbous Bow( ) dengan ukuran: a.panjang Bulbous Bow(1,656 m, 3,719 m, 3,903 m), b. lebar Bulbous Bow (3,995 m, 3,336 m, 2,464m) dan menggunakan Bulbous Bow tipe ellips (0-Type)   . Dengan tinggi gelombang( = 2 m dan Periode gelombang rata-rata ( = 4s. Pada penelitian ini, semua variasi anti slamming Bulbous Bow memenuhi standar dari Nordfoks ’87 dengan nilai probabilitas dibawah 0,03. Akibat penambahan anti slamming Bulbous Bow dan Bulbous Bow tipe ellips dapat mengurangi hambatan viscous 0,05%-1,9% dari model exiting.

  • analisa pengaruh sudut masuk kapal perintis 750 dwt terhadap slamming kapal dengan penambahan anti slamming Bulbous Bow tipe delta δ type menggunakan metode cfd computational fluid dynamic
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Ridwan Rasoki Harahap, Eko Sasmito Hadi, Good Rindo
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Salah satu fokus dari pembahasaan analisa seakeeping yaitu masalah slamming pada kapal. Slamming adalah kejadian dimana dasar haluan kapal terangkat dari permukaan air kemudian terhempas kembali. Pemakaian anti -slamming pada kapal adalah salah satu solusi untuk mengurangi efek slamming sehingga kapal bisa berlayar dengan baik dan tidak membahayakan penumpang, peralatan kapal, muatan dan kapal itu sendiri. Pada penelitian ini, dilakukan analisa pengaruh sudut masuk dan penggunaan Bulbous Bow tipe Delta (Δ – type ) dengan perbandingan variasi anti- slamming sebesar 20%, 25% dan 30% terhadap sarat kapal. Anti -slamming Bulbous Bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas slamming yang paling rendah. Sudut yang digunakan yaitu 16,72 o ; 19,72 o ; 22,72 o ; 25,72 o ; dan 28,72 o . Pemodelan dilakukan dengan menggunakan delftship dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan semua variasi model memenuhi standart Seakeeping criteria Nordsfork 1987 dan slamming probability paling baik pada sudut 22,72 0 terdapat pada model Bulbous Bow ASB3  dengan rasio tinggi anti-slamming 30% terhadap sarat dapat mengurangi probabilitas slamming sebesar 10,8% - 66,1% dari kapal existing.

  • pengaruh sudut masuk pada kapal perintis 750 dwt terhadap resistance kapal dengan penambahan anti slamming Bulbous Bow tipe delta δ type
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Zippo Benediktus Sijabat, Eko Sasmito Hadi, Good Rindo
    Abstract:

    Haluan kapal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai hambatan. Kapal yang memiliki bentuk haluan yang baik dapat memberikan efisiensi terhadap hambatan sehingga operasional kapal dapat lebih baik dan efisien. Berbagai macam penelitian yang dilakukan untuk dapat mengurangi nilai hambatan kapal dengan cara memodifikasi bentuk haluan kapal.Pada penelitian ini dilakuan variasi bentuk haluan dengan penambahan Anti- slaming BulbousBow tipe delta(Δ – Type ).Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar perubahan hambatan kapal dengan posisi haluan berada pada beberapa variasi sudut penyimpangan tersebut dan membandingkan nilai hambatan pada beberapa sudut penyimpangan haluan antara lines plan asli dengan lines plan modifikasi. Perhitungan hambatan kapal pada sudut penyimpangan haluan pada posisi setiap 3°,diperoleh dari hasil software CFD.Sudut yang digunakan yaitu 16.72 o , 19.72 o ,22.72 o , 25.72 o ,28.72 o .Kemudian tinggi anti- slaming yang digunakan adalah 0.58 , 0.725 dan ,0.87 . Analisa perhitungan hambatan kapal Perintis 750 Dwt dihitung menggunakan software CFD yaitu Tdyn 12.2.3.0 dan  menggunakan variasi kecepatan (Fn = 0,2568; Fn = 0,2782; Fn = 0,2996; Fn = 0,3210; Fn = 0,3424; Fn = 0,3638).Hasilnya,nilai hambatan terkecil terdapat pada model Bulbous Bow anti- slaming 0.58 dengan sudut 19.72 o sebesar 7,73% dari kapal tanpa menggunakan anti- slaming Bulbous Bow .

  • analisa penambahan Bulbous Bow pada kapal perintis 750 dwt guna mengurangi efek slamming
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Brian Haksa Nova, Eko Sasmito Hadi, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada Perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas seakeeping pada kapal perintis 750 DWT. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan tipe Bulbous Bow terhadap seakeeping dengan menggunakan tiga tipe Bulbous Bow yaitu tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla Type ). Bulbous Bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas s lamming yang paling rendah. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan. Untuk respon gerakan heave (vertical acceleration) variasi Bulbous Bow tipe – V ( nabla ) mempunyai respon yang lebih baik daripada kapal dengan  tipe Bulbous lainnya, dimana berbanding terbalik dengan respon gerakan pitch , variasi Bulbous Bow tipe – Δ (delta) mempunyai respon yang lebih baik dibanding  kapal dengan  tipe Bulbous Bow model lainnya. Penelitian menunjukan  bahwa penambahan variasi Bulbous Bow tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla) semua memenuhi standart Seakeeping c riteria Nordsfork ’87. Dan niai  probabilitas slamming terendah didapatkan dari Bulbous Bow tipe – Δ ( Delta Type ).

Samuel Samuel - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • analisa peningkatan performa seakeeping pada kapal katamaran mv laganbar menggunakan centerbulb dan Bulbous Bow
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Davit Hermanto, Samuel Samuel, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas seakeeping pada kapal katamaran, penggunaan centerbulb dan Bulbous Bow mempunyai pengaruh yang cukup baik. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan centerbulb dan tipe Bulbous Bow terhadap seakeeping dengan menggunakan tiga tipe Bulbous Bow yaitu tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla Type ). Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kapal dengan penambahan Bulbous Bow tipe – V (nabla) dan centerbulb di bagian tengah mempunyai respon yang paling baik dan dapat mengurangi respon percepatan gerak vertical sebesar 78,98% pada Fn 0,28, 88,91% pada Fn 0,47 dan 86,23% pada Fn 0,65, serta respon gerakan pitch sebesar 97,72% pada Fn 0,28, 94,56% pada Fn 0,47 dan 97,06% pada Fn 0,65 yang memenuhi standar kriteria seakeeping untuk kapal ikan.

  • analisa pengaruh panjang anti slamming Bulbous Bow terhadap hambatan total dan olah gerak kapal anchor handling tug supply ahts menggunakan cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Yopi Tri Setiadi, Parlindungan Manik, Samuel Samuel
    Abstract:

    Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB ) adalah Bulbous Bow yang telah dimodifikasi sesuai prinsip Anti-Slamming Bulbous Bow (Mempunyai haluan lebih rendah dari base line kapal). Pada penelitian ini anti-slamming Bulbous Bow (ASB) divariasikan dengan tida tipe Bulbous Bow tipe - V (Nabla Type), tipe - 0 (Ellips Type) dan tipe - Δ (Delta Type) serta variasi panjang  Anti-slamming dengan rasio 35%, 30 % dan 25 % dari panjang garis air kapal. Pemodelan kapal dilakukan dengan software Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan software Ansys Aqwa , sedangkan analisa hambatan menggunakan software Tdyn . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemasangan Anti-slamming Bulbous Bow berpengaruh cukup besar  untuk mengurangi terjadinya slamming dan hambatan pada kapal. slamming probability paling baik terdapat pada model C3 dengan menggunakan anti-slamming Bulbous Bow tipe - Δ (Delta Type) dengan Length Coefficients (CLPR) 0,031, panjang anti-slamming 25% terhadap Lwl dan tinggi anti-slamming 25% terhadap sarat kapal dengan mengurangi  slamming probability sebesar 14,56 % pada  tinggi gelombang 3 meter. Dan hambatan kapal yang paling baik terdapat pada model C1 dengan Length Coefficients (CLPR) 0,018, panjang anti-slamming 35% terhadap Lwl dan tinggi anti-slamming 25% terhadap sarat kapal dengan mengurangi hambatan sebesar 9,14 % dari kapal yang tidak menggunakan anti-slamming Bulbous Bow ,  namun terjadinya slamming belum hilang di beberapa model yang masih berada di atas standar kriteria Nordforks 1987 yaitu sebesar 3%.

  • analisa peningkatan performa hambatan kapal katamaran mv laganbar menggunakan centerbulb dan Bulbous Bow dengan metode computation fluid dynamic cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Asep Kurniawan Nugraha, Samuel Samuel, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Secara teoritis, stabilitas kapal katamaran lebih baik, tetapi muncul permasalahan lain yaitu hambatan. Hambatan katamaran lebih kompleks karena efek interaksi komponen hambatan dengan gelombang laut pada lambung kapal. Hal tersebut mengakibatkan bertambahnya hambatan gelombang akibat hempasan badan kapal oleh gelombang laut. Dari permasalahan tersebut munculah percobaan untuk menambahkan centerbulb dan Bulbous Bow pada kapal katamaran. Centerbulb dan Bulbous Bow berfungsi mengurangi hambatan gelombang yang terjadi pada lambung kapal katamaran. Analisa perhitungan hambatan total kapal katamaran dihitung menggunakan software CFD yaitu Tdyn 13.7.6.0 dan menggunakan variasi kecepatan (Fn = 0,28; Fn = 0,47; Fn = 0,65) , penambahan dan posisi centerbulb serta jenis Bulbous Bow. Hasilnya, nilai hambatan total kapal terkecil terletak pada konfigurasi model 11 dengan Fn = 0,47 yaitu 3,45 kN mengurangi hambatan sebesar 29,33 %.

Good Rindo - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • pengaruh sudut masuk pada kapal perintis 750 dwt terhadap resistance kapal dengan penambahan anti slamming Bulbous Bow tipe delta δ type
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Zippo Benediktus Sijabat, Eko Sasmito Hadi, Good Rindo
    Abstract:

    Haluan kapal merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nilai hambatan. Kapal yang memiliki bentuk haluan yang baik dapat memberikan efisiensi terhadap hambatan sehingga operasional kapal dapat lebih baik dan efisien. Berbagai macam penelitian yang dilakukan untuk dapat mengurangi nilai hambatan kapal dengan cara memodifikasi bentuk haluan kapal.Pada penelitian ini dilakuan variasi bentuk haluan dengan penambahan Anti- slaming BulbousBow tipe delta(Δ – Type ).Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besar perubahan hambatan kapal dengan posisi haluan berada pada beberapa variasi sudut penyimpangan tersebut dan membandingkan nilai hambatan pada beberapa sudut penyimpangan haluan antara lines plan asli dengan lines plan modifikasi. Perhitungan hambatan kapal pada sudut penyimpangan haluan pada posisi setiap 3°,diperoleh dari hasil software CFD.Sudut yang digunakan yaitu 16.72 o , 19.72 o ,22.72 o , 25.72 o ,28.72 o .Kemudian tinggi anti- slaming yang digunakan adalah 0.58 , 0.725 dan ,0.87 . Analisa perhitungan hambatan kapal Perintis 750 Dwt dihitung menggunakan software CFD yaitu Tdyn 12.2.3.0 dan  menggunakan variasi kecepatan (Fn = 0,2568; Fn = 0,2782; Fn = 0,2996; Fn = 0,3210; Fn = 0,3424; Fn = 0,3638).Hasilnya,nilai hambatan terkecil terdapat pada model Bulbous Bow anti- slaming 0.58 dengan sudut 19.72 o sebesar 7,73% dari kapal tanpa menggunakan anti- slaming Bulbous Bow .

  • analisa pengaruh sudut masuk kapal perintis 750 dwt terhadap slamming kapal dengan penambahan anti slamming Bulbous Bow tipe delta δ type menggunakan metode cfd computational fluid dynamic
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Ridwan Rasoki Harahap, Eko Sasmito Hadi, Good Rindo
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Salah satu fokus dari pembahasaan analisa seakeeping yaitu masalah slamming pada kapal. Slamming adalah kejadian dimana dasar haluan kapal terangkat dari permukaan air kemudian terhempas kembali. Pemakaian anti -slamming pada kapal adalah salah satu solusi untuk mengurangi efek slamming sehingga kapal bisa berlayar dengan baik dan tidak membahayakan penumpang, peralatan kapal, muatan dan kapal itu sendiri. Pada penelitian ini, dilakukan analisa pengaruh sudut masuk dan penggunaan Bulbous Bow tipe Delta (Δ – type ) dengan perbandingan variasi anti- slamming sebesar 20%, 25% dan 30% terhadap sarat kapal. Anti -slamming Bulbous Bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas slamming yang paling rendah. Sudut yang digunakan yaitu 16,72 o ; 19,72 o ; 22,72 o ; 25,72 o ; dan 28,72 o . Pemodelan dilakukan dengan menggunakan delftship dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan semua variasi model memenuhi standart Seakeeping criteria Nordsfork 1987 dan slamming probability paling baik pada sudut 22,72 0 terdapat pada model Bulbous Bow ASB3  dengan rasio tinggi anti-slamming 30% terhadap sarat dapat mengurangi probabilitas slamming sebesar 10,8% - 66,1% dari kapal existing.

  • pengaruh anti slamming Bulbous Bow terhadap gerakan slamming pada kapal perintis 200 dwt
    Kapal, 2016
    Co-Authors: Muhammad Iqbal, Good Rindo
    Abstract:

    Analisis seakeeping (kemampuan olah gerak kapal) merupakan aspek penting dalam perancangan kapal. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui batas operasional dari sebuah kapal. Salah satunya adalah dapat mengetahui kemampuan kapal pada tinggi gelombang signifikan (Hs) tertentu. Memodifikasi bentuk haluan kapal dengan membuat dasar dari haluan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan dasar lambung kapal nya (dibawah garis baseline kapal) dinamakan Anti-Slamming Bow . Pada penelitian ini, anti-slamming Bow ditambahkan dengan ­ Bulbous Bow yang dinamakan dengn Anti-Slamming Bulbous Bow (ASB) . Panjang (l asb ) dan tinggi (h asb ) Anti-Slamming Bulbous Bow divariasikan untuk mendapatkan probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Metode untuk menghitung RAO menggunakan Metode Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas pada kapal existing (model awal) pada H s = 4 m dan T ave = 5 s pada kecepatan 14 knot tidak memenuhi standar kriteria Nordforsk ’87 karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 12,19%. Selain model awal, model 1, model 3 dan model 5 juga tidak memenuhi standar kriteria karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 5,19%, 5,04% dan 5,10%. Parameter ukuran anti-slamming Bulbous Bow terbaik terdapat pada model 6 dimana rasio panjang ASB terhadap Lpp kapal sebesar 0,4 dan rasio tinggi ASB terhadap sarat kapal sebesar 0,4. Sedangkan bentuk Bulbous terbaik adalah Bulbous A yaitu Bulbous tipe bentuk titik air tergantung. Model ini memiliki nilai  probabilas sebesar 1,95% dan memenuhi kriteria Nordforsk ’87.