Seakeeping

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 3501 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Muhammad Iqbal - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • analisa penambahan bulbous bow pada kapal perintis 750 dwt guna mengurangi efek slamming
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Brian Haksa Nova, Eko Sasmito Hadi, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (Seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada Perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas Seakeeping pada kapal perintis 750 DWT. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan tipe bulbous bow terhadap Seakeeping dengan menggunakan tiga tipe bulbous bow yaitu tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla Type ). Bulbous Bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas s lamming yang paling rendah. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan. Untuk respon gerakan heave (vertical acceleration) variasi Bulbous Bow tipe – V ( nabla ) mempunyai respon yang lebih baik daripada kapal dengan  tipe bulbous lainnya, dimana berbanding terbalik dengan respon gerakan pitch , variasi bulbous bow tipe – Δ (delta) mempunyai respon yang lebih baik dibanding  kapal dengan  tipe bulbous bow model lainnya. Penelitian menunjukan  bahwa penambahan variasi bulbous bow tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla) semua memenuhi standart Seakeeping c riteria Nordsfork ’87. Dan niai  probabilitas slamming terendah didapatkan dari bulbous bow tipe – Δ ( Delta Type ).

  • analisa peningkatan performa Seakeeping pada kapal katamaran mv laganbar menggunakan centerbulb dan bulbous bow
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Davit Hermanto, Samuel Samuel, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (Seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas Seakeeping pada kapal katamaran, penggunaan centerbulb dan bulbous bow mempunyai pengaruh yang cukup baik. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan centerbulb dan tipe bulbous bow terhadap Seakeeping dengan menggunakan tiga tipe bulbous bow yaitu tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla Type ). Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kapal dengan penambahan bulbous bow tipe – V (nabla) dan centerbulb di bagian tengah mempunyai respon yang paling baik dan dapat mengurangi respon percepatan gerak vertical sebesar 78,98% pada Fn 0,28, 88,91% pada Fn 0,47 dan 86,23% pada Fn 0,65, serta respon gerakan pitch sebesar 97,72% pada Fn 0,28, 94,56% pada Fn 0,47 dan 97,06% pada Fn 0,65 yang memenuhi standar kriteria Seakeeping untuk kapal ikan.

  • analisa perbandingan ulstein x bow dengan bulbous bow konvensional terhadap nilai hambatan total dan Seakeeping kapal menggunakan metode cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2016
    Co-Authors: Andreas Parulian Sidabalok, Deddy Chrismianto, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Dalam operasinya di laut, kapal harus memiliki nilai ekonomis dan performa yang baik. Untuk mencapai semua hal tersebeut dibutuhkan desain kapal yang memiliki kecepatan optimum tetapi penggunaan daya mesin yang seminimal mungkin sehingga dapat terciptanya peningkatan efisiensi penggunaan bahan bakar. Penggunaan daya mesin sangat berhubungan dengan hambatan yang dialami suatu kapal. Salah satu cara alternatif dalam pengurangan hambatan kapal adalah melakukan pemasangan bulbous bow pada haluan kapal. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan besarnya nilai hambatan kapal yang terjadi dengan menggunakan program computational fluid dynamic (CFD) dan melakukan analisa Seakeeping dengan menggunakan software Maxsurf Motions . Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan bantuan paket program Computer Aided Design (CAD), Computational Fluid Dynamics (CFD) dan Maxsurf . Dari ketiga variasi model tersebut, nilai hambatan terendah terjadi pada model 3 dengan desain haluan X-Bow yaitu koefisien total sebesar 0.006565 dan nilai hambatan total sebesar 242,76 KN. Sedangkan untuk model 1 dan model 2 menghasilkan nilai koefisien total masing-masing 0,007211 dan 0,007368. Dengan nilai hambatan total model 1 sebesar 267,22 KN dan nilai hambatan total model 2 sebesar 273,40 KN. Analisa Seakeeping kapal menunjukan respon heaving kapal terkecil dialami pada sudut 90 o saat tinggi gelombang 3 meter oleh model 3 yaitu sebesar 0,204 meter. Sedangkan untuk model 1 memiliki nilai 0,214 meter dan model 2 memiliki nilai 0,208 meter. Untuk respon pitching kapal terkecil juga dialami pada sudut 90 o saat tinggi gelombang 3 meter oleh model 3 yaitu sebesar 0,065 o . Sedangkan untuk model 1 memiliki nilai 0,084 o dan model 2 memiliki nilai 0,098 o . Untuk probability slamming baik model 1, model 2 maupun model 3 tidak memiliki kemungkinan untuk terjadinya slamming . Dari hasil analisa baik dari segi hambatan maupun Seakeeping kapal didapat bahwa model 3 yakni model dengan menggunakan desain haluan X-Bow adalah model terbaik yang dapat dijadikan alternatif jika dibandingkan model 1 dan model 2.

  • optimasi bentuk demihull kapal katamaran untuk meningkatkan kualitas Seakeeping
    Kapal, 2015
    Co-Authors: Muhammad Iqbal, Good Rindo
    Abstract:

    Prediksi performa Seakeeping (olah gerak) kapal di perairan tertentu adalah salah satu dari aspek-aspek penting pada tahap perencanaan kapal. Penelitian ini fokus pada optimasi bentuk demihull kapal untuk meningkatkan kualitias Seakeeping sesuai dengan standar kriteria umum Seakeeping untuk kapal militer. Bentuk lambung demihull yang digunakan adalah NPL Hull Form Series 4b . Bentuk lambung tersebut diubah dengan mengubah parameter nilai koefisien blok (Cb) sebesar ±10% dengan Metode Lackenby. Hasil bentuk lambung demihull yang optimal didapatkan dengan memperbesar nilai Cb sebesar 10%. Respon gerakan dari bentuk lambung tersebut memenuhi semua kriteria s eakeeping dan memiliki respon gerakan paling minimum.

Eko Sasmito Hadi - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • analisa pengaruh anti slamming bulbous bow tipe ellips 0 type terhadap gerakan slamming dan hambatan pada kapal kontainer mv intan daya 17 menggunakan metode cfd
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Muhammad Raditya Daniswara, Deddy Chrismianto, Eko Sasmito Hadi
    Abstract:

    MV. Intan daya 17 merupakan kapal container (409 Teus) dan memiliki Bulbous bow dengan bentuk titik air terbalik (˅ -Type). Kapal ini  dimiliki oleh PT. Bandar Abadi dengan rute pelayaran Batam-Jakarta. Pada saat kapal di laut, memiliki kemampuan olah gerak kapal (Seakeeping) dan mempunyai hambatan kapal (resistance) merupakan aspek yang sangat penting pada perencanaan pembuatan sebuah kapal. Untuk mengurangi nilai Seakeeping dan hambatan pada kapal. Maka membentuk haluan kapal dengan memodifikasi haluan yang lebih rendah dari baseline kapal. Yang dinamakan Anti Slamming bulbous bow. Pada penelitian ini, anti slamming bulbous bow ditambahkan  pada  bulbous bow kapal dengan variasi tinggi anti slamming bulbous bow 10%, 15%, 20% dari tinggi sarat kapal tersebut , memodifikasi panjang bulbous bow( ), lebar bulbous bow( ) dengan ukuran: a.panjang bulbous bow(1,656 m, 3,719 m, 3,903 m), b. lebar bulbous bow (3,995 m, 3,336 m, 2,464m) dan menggunakan bulbous bow tipe ellips (0-Type)   . Dengan tinggi gelombang( = 2 m dan Periode gelombang rata-rata ( = 4s. Pada penelitian ini, semua variasi anti slamming bulbous bow memenuhi standar dari Nordfoks ’87 dengan nilai probabilitas dibawah 0,03. Akibat penambahan anti slamming bulbous bow dan bulbous bow tipe ellips dapat mengurangi hambatan viscous 0,05%-1,9% dari model exiting.

  • analisa pengaruh sudut masuk kapal perintis 750 dwt terhadap slamming kapal dengan penambahan anti slamming bulbous bow tipe delta δ type menggunakan metode cfd computational fluid dynamic
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2018
    Co-Authors: Ridwan Rasoki Harahap, Eko Sasmito Hadi, Good Rindo
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (Seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Salah satu fokus dari pembahasaan analisa Seakeeping yaitu masalah slamming pada kapal. Slamming adalah kejadian dimana dasar haluan kapal terangkat dari permukaan air kemudian terhempas kembali. Pemakaian anti -slamming pada kapal adalah salah satu solusi untuk mengurangi efek slamming sehingga kapal bisa berlayar dengan baik dan tidak membahayakan penumpang, peralatan kapal, muatan dan kapal itu sendiri. Pada penelitian ini, dilakukan analisa pengaruh sudut masuk dan penggunaan bulbous bow tipe Delta (Δ – type ) dengan perbandingan variasi anti- slamming sebesar 20%, 25% dan 30% terhadap sarat kapal. Anti -slamming bulbous bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas slamming yang paling rendah. Sudut yang digunakan yaitu 16,72 o ; 19,72 o ; 22,72 o ; 25,72 o ; dan 28,72 o . Pemodelan dilakukan dengan menggunakan delftship dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan semua variasi model memenuhi standart Seakeeping criteria Nordsfork 1987 dan slamming probability paling baik pada sudut 22,72 0 terdapat pada model bulbous bow ASB3  dengan rasio tinggi anti-slamming 30% terhadap sarat dapat mengurangi probabilitas slamming sebesar 10,8% - 66,1% dari kapal existing.

  • analisa penambahan bulbous bow pada kapal perintis 750 dwt guna mengurangi efek slamming
    Jurnal Teknik Perkapalan, 2017
    Co-Authors: Brian Haksa Nova, Eko Sasmito Hadi, Muhammad Iqbal
    Abstract:

    Kemampuan olah gerak kapal (Seakeeping) merupakan salah satu aspek penting pada Perancangan sebuah kapal. Hal itu berkaitan dengan gerakan kapal dalam  merespon pengaruh gaya-gaya luar yang bekerja pada kapal. Gerakan ini akan berpengaruh terhadap kenyamanan dan keselamatan sebuah kapal. Dalam upaya meningkatkan kualitas Seakeeping pada kapal perintis 750 DWT. Pada penelitian ini, dilakukan analisa perbandingan variasi penggunaan tipe bulbous bow terhadap Seakeeping dengan menggunakan tiga tipe bulbous bow yaitu tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla Type ). Bulbous Bow dan kecepatan kapal divariasikan untuk melihat probabilitas dan  intensitas s lamming yang paling rendah. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan Maxsurf dan kemudian dilakukan analisa gerakan menggunakan metode Hydrodinamic Diffraction . Hasil penelitian ini menunjukan. Untuk respon gerakan heave (vertical acceleration) variasi Bulbous Bow tipe – V ( nabla ) mempunyai respon yang lebih baik daripada kapal dengan  tipe bulbous lainnya, dimana berbanding terbalik dengan respon gerakan pitch , variasi bulbous bow tipe – Δ (delta) mempunyai respon yang lebih baik dibanding  kapal dengan  tipe bulbous bow model lainnya. Penelitian menunjukan  bahwa penambahan variasi bulbous bow tipe – Δ ( Delta Type ), tipe – 0 ( Ellips Type ), dan tipe – V ( Nabla) semua memenuhi standart Seakeeping c riteria Nordsfork ’87. Dan niai  probabilitas slamming terendah didapatkan dari bulbous bow tipe – Δ ( Delta Type ).

Hyunkyoung Shin - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • development of free running system for 2m class ship models
    Journal of The Society of Naval Architects of Korea, 2008
    Co-Authors: Hyunkyoung Shin
    Abstract:

    AbstractIn this paper, a free running system, which is developed recently for a 2m-class ship models, will be introduced. For the remote control of hardware, GUI of software packages was developed using Visual Basic 6.0, and Host PC with Position ing Board manages Servo drive. Then the drive operates propeller and rudder. Its contro l performance will be shown. Also its adaptability to the resistance, manoeuverability and Seakeeping model tests will be considered through the installation on a KTTC standard ship model from MOERI. ※Keywords: Free running system(자유항주시험), 2m-class ship model(2m급 모형선), Manoeuverability test(조종시험), Seakeeping test(운동시험), Resistance test(저항시험) 1. 서론 모형선 자체의 추진기와 조타장치를 갖추고 자항하는 자유항주시스템은 모형선의 6자유도 운동에 대해서 어떠한 구속도 없이 자유롭게 움직일 수 있게 하는 시스템이다(Shin et al. 2002). 자유항주시험의 제약 조건으로는 수조의 크기, 자유항주시스템의 무게, 모형선의 속도 등이 있다(Kim et al. 1999, Shin et al. 2001). 특히 등속구간에서 수행되는 각종 시험은 일정한 가속구간과 선회반경 등을 고려하여 수조의 충분한 길이와 폭이 접수일: 2007년 10월 20일, 승인일: 2008년 5월 13일✝교신저자: hkshin@mail.ulsan.ac.kr,052-259-2696

  • development of free running system for 2m class ship models
    Journal of The Society of Naval Architects of Korea, 2008
    Co-Authors: Hyunkyoung Shin
    Abstract:

    AbstractIn this paper, a free running system, which is developed recently for a 2m-class ship models, will be introduced. For the remote control of hardware, GUI of software packages was developed using Visual Basic 6.0, and Host PC with Position ing Board manages Servo drive. Then the drive operates propeller and rudder. Its contro l performance will be shown. Also its adaptability to the resistance, manoeuverability and Seakeeping model tests will be considered through the installation on a KTTC standard ship model from MOERI. ※Keywords: Free running system(자유항주시험), 2m-class ship model(2m급 모형선), Manoeuverability test(조종시험), Seakeeping test(운동시험), Resistance test(저항시험) 1. 서론 모형선 자체의 추진기와 조타장치를 갖추고 자항하는 자유항주시스템은 모형선의 6자유도 운동에 대해서 어떠한 구속도 없이 자유롭게 움직일 수 있게 하는 시스템이다(Shin et al. 2002). 자유항주시험의 제약 조건으로는 수조의 크기, 자유항주시스템의 무게, 모형선의 속도 등이 있다(Kim et al. 1999, Shin et al. 2001). 특히 등속구간에서 수행되는 각종 시험은 일정한 가속구간과 선회반경 등을 고려하여 수조의 충분한 길이와 폭이 접수일: 2007년 10월 20일, 승인일: 2008년 5월 13일✝교신저자: hkshin@mail.ulsan.ac.kr,052-259-2696

Peng Qian - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • numerical and experimental studies on hydrodynamic performance of a small waterplane area twin hull swath vehicle with inclined struts
    Ocean Engineering, 2015
    Co-Authors: Peng Qian
    Abstract:

    Abstract A small-waterplane-area-twin-hull (SWATH) vehicle with inclined struts was investigated by numerical and experimental methods. Seakeeping performance was studied firstly based on the STF ( Salvesen, N., Tuck, E. O. and Faltinsen, O. M. (1970) . Ship motions and sea loads. Transactions–Society of Naval Architects and Marine Engineers. No. 78:250–287) strip theory. Results show that the inclined struts demonstrates improved Seakeeping performances by comparison with a vertical-strut SWATH and an NPL (National Physical Laboratory) catamaran. 3D numerical simulations adopting an RANS method and model tests in the towing tank were carried out both in calm water and in regular waves. Numerical simulations have been validated by comparison with laborotary tests. As negative added resistance has been observed both in the model tests and in the numerical simulations, it can be concluded that the inclined struts, which could make use of wave energy, can give rise to a reduction of power required in waves.

Jiayuan Zhuang - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Seakeeping analysis of planing craft under large wave height
    Water, 2020
    Co-Authors: Jiayuan Zhuang
    Abstract:

    The purpose of this paper is to conduct a Seakeeping analysis of planing craft under regular wave with large wave height. To obtain a reliable numerical method to simulate the sailing of planing craft in waves, Reynolds-averaged Navier–Stokes (RANS) solver and overset method are adopted. The motion response and resistance of the planing craft USV01 in regular wave were numerical predicted and compared with the corresponding Seakeeping experimental tests. The results show that the numerical method has high accuracy. For further study, a new planing craft whose name is improved vessel is selected for simulation, the low steaming of the USV01 and improved vessel in regular wave with large wave height was simulated, and the Seakeeping of the two vessels was studied. The analysis about the influence of wave length on the motion response and navigation configurations of the improved vessel under regular wave was carried out. Meanwhile, the influence of speed on different navigation configurations of the improved vessel was also analyzed. The improved vessel can provide better Seakeeping, and a reduction in the speed of the vessel will benefit its Seakeeping, irrespective of its navigation configuration.