Ordo

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 11358 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Rahmat Putra 281324932 - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • Karakteristik Serangga Hama pada Tanaman Pala (Myristica fragrans) di Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan sebagai Penunjang Praktikum Mata Kuliah Entomologi
    2018
    Co-Authors: Rahmat Putra 281324932
    Abstract:

    Praktikum mata kuliah entomologi yang selama ini sudah berjalan di Prodi Pendidikan Biologi UIN Ar-Raniry Banda Aceh belum terlaksana dengan optimal dikarenakan belum adanya modul praktikum yang membahas tentang serangga hama pertanian khususnya serangga hama pada tanaman pala (Myristica fragrans). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui spesies serangga hama dan karakteristik serangga hama pada tanaman pala serta membuat modul dan buku sebagai penunjang praktikum mata kuliah Entomologi. Rancangan penelitian yang digunakan pada Penelitian ini adalah Survey eksploratif dengan metode pengambilan sampel secara purposive sampling dan teknik pengambilan sampel dengan direct sweeping. Pengumpulan serangga dilakukan berdasarkan waktu aktif serangga pada waktu (pagi, siang dan sore). Pagi mulai pukul 07.00 WIB - 9.00 WIB, siang mulai pukul 10.00 WIB- 12.00 WIB dan sore pukul 15.00 WIB- 17.00 WIB. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanaman pala (Myristica fragrans) di perkebunan Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan terdapat 11 spesies serangga hama yang terdiri atas 5 Ordo. Ordo yang didapatkan dalam penelitian tersebut yaitu Ordo Coleoptera (kumbang), Ordo Hemiptera (kepik), Ordo Blattodea (Kecoa), Ordo Isoptera (Rayap), dan Ordo Orthoptera (Belalang). Hasil penelitian karakteristik serangga hama pada tanaman pala (Myristica fragrans) di Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan sebagai penunjang pratikum pada mata kuliah entomologi yang menghasilkan buku dan modul praktikum. Buku dan modul ini dibuat untuk bahan referensi dan penunjang kegiatan praktikum serangga hama yang terdapat pada tanaman pala. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa serangga hama yang ditemukan dalam penelitian terdiri atas 5 Ordo dan memiliki perbedaan karakteritik satu dengan yang lainnya yang dapat dilihat dari caput, alat mulut, antena, kaki dan sayap

Agustina Elita - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • KARAKTERISTIK SERANGGA HAMA PADA TANAMAN PALA Myristica fragrans DI DESA BATU ITAM KABUPATEN ACEH SELATAN SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIKUM PADA MATA KULIAH ENTOMOLOGI
    Prosiding Biotik, 2019
    Co-Authors: Putra Rahmat, Zuraidah Zuraidah, Agustina Elita
    Abstract:

    Praktikum mata kuliah entomologi yang selama ini sudah berjalan di Prodi Pendidikan Biologi UIN Ar-raniry Banda Aceh belum terlaksana dengan optimal dikarenakan belum adanya modul praktikum yang membahas tentang serangga hama pertanian khususnya serangga hama pada tanaman pala (Myristica fragrans). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui spesies serangga hama dan karakteristik serangga hama pada tanaman pala serta membuat modul dan buku sebagai penunjang praktikum mata kuliah entomologi. Rancangan penelitian yang digunakan pada Penelitian ini adalah Survey eksploratif dengan metode pengambilan sampel secara purposive sampling dan teknik pengambilan sampel dengan direct sweeping. Pengumpulan serangga dilakukan berdasarkan waktu aktif serangga pada waktu (pagi, siang dan sore). Pagi mulai pukul 07.00 WIB  - 9.00 WIB, siang mulai pukul 10.00 WIB- 12.00 WIB  dan  sore  pukul 15.00 WIB- 17.00 WIB. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanaman pala (Myristica fragrans) di perkebunan Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan terdapat 11 spesies serangga hama yang terdiri atas 5 Ordo. Ordo yang didapatkan dalam penelitian tersebut yaitu Ordo coleoptera (kumbang), Ordo heminoptera (kepik),  Ordo blattodea (Kecoa), Ordo isoptera (Rayap), dan Ordo orthoptera. Hasil penelitian karakteristik serangga hama pada tanaman pala (myristica fragrans) di Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan sebagai penunjang pratikum pada mata kuliah entomologi yang menghasilkan buku dan modul praktikum. Buku dan modul ini dibuat untuk bahan referensi dan penunjang kegiatan praktikum serangga hama yang terdapat pada tanaman pala. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa serangga hama yang ditemukan dalam penelitian terdiri atas 5 Ordo  dan serangga hama yang ditemukan memiliki perbedaan karakteritik satu dengan yang lainnya yang dilihat dari caput, alat mulut,  antena, kaki dan sayap

Zuraidah Zuraidah - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • KARAKTERISTIK SERANGGA HAMA PADA TANAMAN PALA Myristica fragrans DI DESA BATU ITAM KABUPATEN ACEH SELATAN SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIKUM PADA MATA KULIAH ENTOMOLOGI
    Prosiding Biotik, 2019
    Co-Authors: Putra Rahmat, Zuraidah Zuraidah, Agustina Elita
    Abstract:

    Praktikum mata kuliah entomologi yang selama ini sudah berjalan di Prodi Pendidikan Biologi UIN Ar-raniry Banda Aceh belum terlaksana dengan optimal dikarenakan belum adanya modul praktikum yang membahas tentang serangga hama pertanian khususnya serangga hama pada tanaman pala (Myristica fragrans). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui spesies serangga hama dan karakteristik serangga hama pada tanaman pala serta membuat modul dan buku sebagai penunjang praktikum mata kuliah entomologi. Rancangan penelitian yang digunakan pada Penelitian ini adalah Survey eksploratif dengan metode pengambilan sampel secara purposive sampling dan teknik pengambilan sampel dengan direct sweeping. Pengumpulan serangga dilakukan berdasarkan waktu aktif serangga pada waktu (pagi, siang dan sore). Pagi mulai pukul 07.00 WIB  - 9.00 WIB, siang mulai pukul 10.00 WIB- 12.00 WIB  dan  sore  pukul 15.00 WIB- 17.00 WIB. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanaman pala (Myristica fragrans) di perkebunan Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan terdapat 11 spesies serangga hama yang terdiri atas 5 Ordo. Ordo yang didapatkan dalam penelitian tersebut yaitu Ordo coleoptera (kumbang), Ordo heminoptera (kepik),  Ordo blattodea (Kecoa), Ordo isoptera (Rayap), dan Ordo orthoptera. Hasil penelitian karakteristik serangga hama pada tanaman pala (myristica fragrans) di Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan sebagai penunjang pratikum pada mata kuliah entomologi yang menghasilkan buku dan modul praktikum. Buku dan modul ini dibuat untuk bahan referensi dan penunjang kegiatan praktikum serangga hama yang terdapat pada tanaman pala. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa serangga hama yang ditemukan dalam penelitian terdiri atas 5 Ordo  dan serangga hama yang ditemukan memiliki perbedaan karakteritik satu dengan yang lainnya yang dilihat dari caput, alat mulut,  antena, kaki dan sayap

  • KERAGAMAN JAMUR MAKROSKOPIS DI KEBUN BIOLOGI DESA SEUNGKO MULAT LHOONG ACEH BESAR
    Prosiding Biotik, 2018
    Co-Authors: Zuraidah Zuraidah, Eriawati Eriawati, Anita Nur
    Abstract:

    Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) Jamur makroskopis memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari. Inventarisasi jamur di Desa Seungko Mulat sebagai upaya awal untuk menginventarisasi jenis-jenis jamur yang terdapat di Kebun Biologi pada Desa Seungko Mulat. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 29 Mei sampai 2 Juni 2013 dengan menggunakan metode observasi dan jelajah (Cruise Method) yaitu melakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian yang luasnya 3600 m2. Penjelajahan dilakukan 3 tahap. Hasil penelitian terdapat 11 jenis jamur makroskopis dari 8 famili dan 5 Ordo. Jenis-jenis jamur yang ditemukan adalah jamur Plicatura crispa, Pleorotus sp., Fomes sp., Marasmius sp., Calvatia cretacea, Trametes versicolor, Trametes sp., Trametes hirsuta, Lentinus tigrinus, Hydnellum sp., Sarcoscypha occidentalis. Nilai indeks keanekaragaman jamur di Kebun Biologi Seungko Mulat yaitu 2,2621. Ordo paling banyak terdapat ialah Polyporaceae

Putra Rahmat - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • KARAKTERISTIK SERANGGA HAMA PADA TANAMAN PALA Myristica fragrans DI DESA BATU ITAM KABUPATEN ACEH SELATAN SEBAGAI PENUNJANG PRAKTIKUM PADA MATA KULIAH ENTOMOLOGI
    Prosiding Biotik, 2019
    Co-Authors: Putra Rahmat, Zuraidah Zuraidah, Agustina Elita
    Abstract:

    Praktikum mata kuliah entomologi yang selama ini sudah berjalan di Prodi Pendidikan Biologi UIN Ar-raniry Banda Aceh belum terlaksana dengan optimal dikarenakan belum adanya modul praktikum yang membahas tentang serangga hama pertanian khususnya serangga hama pada tanaman pala (Myristica fragrans). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui spesies serangga hama dan karakteristik serangga hama pada tanaman pala serta membuat modul dan buku sebagai penunjang praktikum mata kuliah entomologi. Rancangan penelitian yang digunakan pada Penelitian ini adalah Survey eksploratif dengan metode pengambilan sampel secara purposive sampling dan teknik pengambilan sampel dengan direct sweeping. Pengumpulan serangga dilakukan berdasarkan waktu aktif serangga pada waktu (pagi, siang dan sore). Pagi mulai pukul 07.00 WIB  - 9.00 WIB, siang mulai pukul 10.00 WIB- 12.00 WIB  dan  sore  pukul 15.00 WIB- 17.00 WIB. Hasil penelitian yang telah dilakukan pada tanaman pala (Myristica fragrans) di perkebunan Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan terdapat 11 spesies serangga hama yang terdiri atas 5 Ordo. Ordo yang didapatkan dalam penelitian tersebut yaitu Ordo coleoptera (kumbang), Ordo heminoptera (kepik),  Ordo blattodea (Kecoa), Ordo isoptera (Rayap), dan Ordo orthoptera. Hasil penelitian karakteristik serangga hama pada tanaman pala (myristica fragrans) di Desa Batu Itam Kabupaten Aceh Selatan sebagai penunjang pratikum pada mata kuliah entomologi yang menghasilkan buku dan modul praktikum. Buku dan modul ini dibuat untuk bahan referensi dan penunjang kegiatan praktikum serangga hama yang terdapat pada tanaman pala. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa serangga hama yang ditemukan dalam penelitian terdiri atas 5 Ordo  dan serangga hama yang ditemukan memiliki perbedaan karakteritik satu dengan yang lainnya yang dilihat dari caput, alat mulut,  antena, kaki dan sayap

Cut Fajrina - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • KAJIAN FRAKSI FE DAN AL HUMUS PADA BEBERAPA JENIS TANAH DI LAHAN KERING ACEH BESAR
    Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala, 2018
    Co-Authors: Cut Fajrina
    Abstract:

    Kabupaten Aceh Besar memiliki lahan kering seluas 278,581 hektar yang terbentukatas beberapa jenis tanah seperti Litosol, Regosol, Aluvial, Renzina, Mollisol, Andosol,Kambisol, Podsolik dan Oksisol. Beberapa permasalahan yang sering di temukan pada sistempertanian lahan kering di wilayah tropika basah antara lain pH tanah rendah, kandungan Corganik rendah, miskin unsur hara, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa rendah, fiksasifosfat yang tinggi, masalah erosi dan ketersediaan air. Tanah-tanah yang berada di daerahiklim tropis tersebut digolongkan sebagai tanah dengan sistem muatan variabel dan memilikiliat aktivitas rendah (low activity clay).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Fe- dan Al-humus serta C-organikmenurut horison pada setiap Ordo tanah dan mengetahui distribusi dan pola distribusi Fe- danAl-humus serta C-organik pada masing-masing Ordo tanah. Penelitian ini menggunakanmetode survai deskriptif yaitu melalui kegiatan observasi lapangan dan analisis laboratoriumuntuk mengumpulkan data.Hasil penelitian didapatkan bahwa kandungan tertinggi baik Fe-humus maupun Alhumus terdapat pada Ordo Mollisol. Fe-humus terdapat pada horison Ap, Bk1 dan Bk2 yaitu0,14%, sedangkan Al-humus terdapat pada horison Bk1 yaitu 7,53% dan C-organik tertinggiterdapat pada horison Ap Ordo Andisol yaitu 4,44%. Kandungan C-organik di lahan keringKabupaten Aceh Besar pada jenis tanah Entisol, Inceptisol, Mollisol dan Ultisol tergolong kedalam kriteria sangat rendah sampai rendah, sedangkan pada Andisol tergolong sangat rendahsampai tinggi dan pada tanah Oxisol tergolong sangat rendah. Sebaran Fe-humus, Al-humusdan C-organik pada enam Ordo tanah di lahan kering Aceh Besar membentuk pola yangbervariasi. Pola distribusi Fe-humus pada kedalaman 80 - 125 cm Ordo Inceptisol, Andisol,Mollisol dan Ultisol semakin menurun, sedangkan pada Entisol dan Oxisol semakinmeningkat. Pola distribusi Al-humus pada kedalaman 85 - 125 cm pada enam Ordo tanahsemakin menurun, sedangkan pada kedalaman 20 - 125 cm pola distribusi C-organik semakinmenurun dengan bertambahnya kedalaman tanah.Banda Ace

  • KAJIAN FRAKSI FE DAN AL HUMUS SERTA C ORGANIK PADA BEBERAPA JENIS TANAH DI LAHAN KERING ACEH BESAR
    'Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP) Universitas Bengkulu', 2018
    Co-Authors: Cut Fajrina
    Abstract:

    Kabupaten Aceh Besar memiliki lahan kering seluas 278,581 hektar yang terbentuk atas beberapa jenis tanah seperti Litosol, Regosol, Aluvial, Renzina, Mollisol, Andosol, Kambisol, Podsolik dan Oksisol. Beberapa permasalahan yang sering di temukan pada sistem pertanian lahan kering di wilayah tropika basah antara lain pH tanah rendah, kandungan C organik rendah, miskin unsur hara, kapasitas tukar kation dan kejenuhan basa rendah, fiksasi fosfat yang tinggi, masalah erosi dan ketersediaan air. Tanah-tanah yang berada di daerah iklim tropis tersebut digolongkan sebagai tanah dengan sistem muatan variabel dan memiliki liat aktivitas rendah (low activity clay). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Fe- dan Al-humus serta C-organik menurut horison pada setiap Ordo tanah dan mengetahui distribusi dan pola distribusi Fe- dan Al-humus serta C-organik pada masing-masing Ordo tanah. Penelitian ini menggunakan metode survai deskriptif yaitu melalui kegiatan observasi lapangan dan analisis laboratorium untuk mengumpulkan data. Hasil penelitian didapatkan bahwa kandungan tertinggi baik Fe-humus maupun Al-humus terdapat pada Ordo Mollisol. Fe-humus terdapat pada horison Ap, Bk1 dan Bk2 yaitu 0,14%, sedangkan Al-humus terdapat pada horison Bk1 yaitu 7,53% dan C-organik tertinggi terdapat pada horison Ap Ordo Andisol yaitu 4,44%. Kandungan C-organik di lahan kering Kabupaten Aceh Besar pada jenis tanah Entisol, Inceptisol, Mollisol dan Ultisol tergolong ke dalam kriteria sangat rendah sampai rendah, sedangkan pada Andisol tergolong sangat rendah sampai tinggi dan pada tanah Oxisol tergolong sangat rendah. Sebaran Fe-humus, Al-humus dan C-organik pada enam Ordo tanah di lahan kering Aceh Besar membentuk pola yang bervariasi. Pola distribusi Fe-humus pada kedalaman 80 - 125 cm Ordo Inceptisol, Andisol, Mollisol dan Ultisol semakin menurun, sedangkan pada Entisol dan Oxisol semakin meningkat. Pola distribusi Al-humus pada kedalaman 85 - 125 cm pada enam Ordo tanah semakin menurun, sedangkan pada kedalaman 20 - 125 cm pola distribusi C-organik semakin menurun dengan bertambahnya kedalaman tanah.Banda Ace