The Experts below are selected from a list of 384 Experts worldwide ranked by ideXlab platform
Asnah Marzuki - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.
-
uji aktivitas ekstrak kulit batang banyuru Pterospermum celebicum miq dan ekstrak lengkuas alpinia galanga l willd sebagai antifungi terhadap trichophyton rubrum candida albicans dan aspergillus niger
PHARMACON, 2018Co-Authors: Asnah MarzukiAbstract:UJI AKTIVITAS EKSTRAK KULIT BATANG BANYURU ( Pterospermum celebicum Miq.) DAN EKSTRAK LENGKUAS ( Alpinia galanga (L.)Willd.) SEBAGAI ANTIFUNGI TERHADAP Trichophyton rubrum , Candida albicans dan Aspergillus niger Asnah Marzuki 1) , M. Natsir Djide 2) , Sartika 2) , Rosany T 3) 1) Lab.Kimia Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin, Makassar 2) Lab.Mikrobiolog Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin, Makassar 3) Lab.Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Hasanudin, Makassar ABSTRACT Candida albicans, Aspergillus niger and Trichophyton rubrum is a common group of pathogenic fungi that can cause infection in humans. Galangal (Alpinia galanga (L.) Willd.) Has various properties including antifungal and antibacterial. Banyuru (Pterospermum celebicum Miq.) Is known to have antibacterial activity. This study aims to determine the antifungal activity of each extract, namely galangal and banyuru against Candida albicans fungi, Aspergillus niger and Trichophyton rubrum compared to extract activity when combined, seeing the diameter of the inhibitory broader or smaller. Banyuru extract and Galangal extract made 5 series of single concentrations (5%, 15%, 25%, 35%, 50%) and 3 series of combination concentrations (25%: 25%, 25%: 50%, 50%: 25%) . Testing of antifungal activity was carried out using a solid diffusion method. The results showed the best antifungal activity on single extracts of 50% concentration of Banyuru (24.72 mm) and Galangal (16.68 mm) on the growth of Trichophyton rubrum fungi. Galangal extract (Alpinia galanga (L.) Willd.) On Candida albicans was found at a concentration of 50% with a value of 10.06 mm and against Aspergillus niger with a value of 12.25 mm. In Banyuru extract there is no inhibitory area for Candida albicans and Aspergillus niger. The best combination of antifungal activity was seen at a concentration of 50%: 25% with a diameter of 31.4 mm inhibition in Trichophyton rubrum and there was no inhibitory area for Candida albicans and Aspergillus niger. Keywords : Antifung al , Trichophyton rubrum, Candida albicans, Aspergillus niger, Banyuru (Pterospermum celebicum Miq.), (Alpinia galanga (L.)Willd. ABSTRAK Candida albicans, Aspergillus niger dan Trichophyton rubrum merupakan golongan jamur patogen yang umum dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Lengkuas ( Alpinia galanga (L.)Willd.) memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai antifungi dan antibakteri. Banyuru ( Pterospermum celebicum Miq.) diketahui memiliki aktivitas antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antifungi masing-masing ekstrak yaitu lengkuas dan banyuru terhadap fungi Candida albicans , Aspergillus niger dan Trichophyton rubrum yag dibandingkan aktivitas ekstrak saat dikombinasikan, melihat diameter daya hambat semakin luas ataupun semakin kecil. Ekstrak Banyuru dan ekstrak Lengkuas dibuat 5 seri konsentrasi tunggal (5%, 15%, 25%, 35%, 50%) dan 3 seri konsentrasi kombinasi (25%:25%, 25%:50%, 50%:25%). Pengujian aktivitas antifungi dilakukan menggunakan metode difusi padat. Hasil menunjukkan adanya aktivitas antifungi terbaik pada ekstrak tunggal konsentrasi 50% Banyuru (24,72 mm) dan Lengkuas (16,68 mm) terhadap pertumbuhan fungi Trichophyton rubrum . Ekstrak lengkuas ( Alpinia galanga (L.)Willd.) terhadap Candida albicans terdapat pada konsentrasi 50% dengan nilai 10,06 mm dan terhadap Aspergillus niger dengan nilai 12,25 mm. Pada ekstrak Banyuru tidak terdapat daerah hambat terhadap Candida albicans dan Aspergillus niger . Ekstrak kombinasi aktivitas antifungi terbaik terlihat pada konsentrasi 50%:25% dengan diameter daya hambat 31,4 mm pada Trichophyton rubrum dan tidak terdapat daerah hambat terhadap Candida albicans dan Aspergillus niger. Kata Kunci : Antifungi, Trichophyton rubrum, Candida albicans, Aspergillus niger , Banyuru ( Pterospermum celebicum Miq.), ( Alpinia galanga (L.)Willd.
-
stabilitas fisik sediaan krim ekstrak etanol kulit batang banyuru Pterospermum celebiqum miq dengan variasi phytocream
Proceeding of the 5th Mulawarman Pharmaceuticals Conferences, 2017Co-Authors: Asnah Marzuki, Ermina PakkiAbstract:Telah dilakukan penelitian Stabilitas Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol Kulit Batang Banyuru (Pterospermum Celebiqum Miq.) Dengan Variasi Phytocream® Penelitian ini mengenai pengaruh emulgator phytocream® terhadap kestabilan fisik sediaan krim dari ekstrak etanol kulit batang banyuru (Pterospermum celebiqum Miq.). Dengan tujuan penelitian, untuk mendapatkan suatu sediaan dengan formula krim yang stabil, menggunakan emulgator phytocream® tipe M/A dari ekstrak etanol kulit batang banyuru. Ekstrak etanol kulit batang banyuru diperoleh dari hasil maserasi dengan etanol 96%. Di rotavaporasi dan liofilisasi untuk mendapatkan ekstrak kering. Ekstrak etanol kulit batang banyuru diformulasi dalam sediaan krim dalam variasi konsentrasi emulgator phytocream® 5, 7, dan 9 %. Evaluasi kestabilan fisik krim meliputi uji organoleptis, kriming, viskositas, pH dan pengukuran tetes terdispersi serta inversi fase sebelum dan setelah kondisi penyimpanan dipercepat selama 12 jam pada suhu 5°C dan 35°C. Pengamatan menunjukkan tidak ada perubahan secara organoleptis, warna dan bau pada tiga formula krim. Data penelitian menunjukkan secara signifikan tidak terjadi adanya kriming, inversi fase, perubahan viskositas, pH, dan ukuran fase terdispersi. Hasil penelitian pada tiga formula krim tipe M/A dengan variasi konsentrasi emulgator phytocream® adalah stabil secara fisik.
-
uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat kayu batang banyuru sulawesi Pterospermum celebicum miq dengan metode penangkapan radikal bebas dpph 2 2 diphenyl 1 picryl hydrazyl
MAJALAH FARMASI DAN FARMAKOLOGI, 2012Co-Authors: Asnah Marzuki, Nursiah HasyimAbstract:Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak etil asetat kayu batang Banyuru Sulawesi ( Pterospermum celebicum miq.) Dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH ( 2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl ) dan menggunakan metode spektrofotometri UV-VIS. Hasil penelitian menun-jukkan aktivitas senyawa antioksidan ekstrak dengan menggunakan metode pengikatan radikal bebas 2,2- diphenyl -1- picrylhydrazyl (DPPH) terhadap data diperoleh dengan nilai IC 50 180 ppm, sehingga efektif sebagai sumber antioksidan alternatif.
-
BIOAKTIVITAS ANTIKANKER Pterospermum CELEBICUM MIQ DAN ELUSIDASI TERHADAP STRUKTUR MOLEKUL PROSPEKTIF
2010Co-Authors: Asnah MarzukiAbstract:ABSTRAK KESEHATAN 2010Penelitian ini bertujuan (1) mengisolasi dan elusidasi struktur molekul prospektif metabolit sekunder dari kayu batang Pterospermum celebicum Miq, (2) menentukan bioaktivitasnya terhadap Sel Hela antikanker. Untuk mencapai tujuan ini, maka dilakukan maserasi dengan pelarut metanol (CH3OH). Hasil ekstraksi dipartisi dengan menggunakan beberapa pelarut organik: kloroform (CHCl3) dan etil asetat (EtOAc). Ekstrak yang diperoleh difraksinasi dan dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom vakum (KKV), kromatografi kolom tekan (KKT) dan kromatografi kolom gravitasi (KKG). .Penentuan struktur senyawa berdasarkan hasil analisis data spektroskopi: ultra violet (UV), infra merah (IR), 1H dan 13C NMR, DEPT 135, COSY dan HMBC.Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah dielusi struktur molekul dari Pterospermum celebicum Miq yaitu senyawa: (1) asam 2,3-dihidroksi-12-oleanen-28-oat, (2) asam 2,3,23-trihidroksi-12-oleanen-28-oat, dan (3) 5,7,4???,5???-tetrahidroksi-flavan-3-ol. Senyawa (1) dan (2) menunjukkan bioaktivitas: antitumor terhadap sel Hela IC50 21,85 ??g/ml dan 12,90 ??g/ml
Harlim Tjodi - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.
-
Antibacterial Activity of Heartwood Extract of Pterospermum Celebicum Miq.
2014Co-Authors: Marzuki Asnah, Noor Alfian, Soekamto Nunuk, Harlim TjodiAbstract:Tumbuhan Pterospermum celebicum Miq. tumbuh endemik digunung Loka Bantaeng Sulawesi Selatan. Penduduk sekitarnya telah menggunakan sebagai obat gatal dan obat gigi. Penelitian telah dilakukan terhadap ekstrak kayu batang Pterospermum celebicum Miq. yang dibuat secara maserasi ultrasonic. Maserasi dilakukan dengan pelarut n-heksana, kloroform dan etil asetat. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode diffusi agar menggunakan bakteri Shigella dysenteri, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutan. Ekstrak kering dilarutkan kedalam DMSO (Dimethylsulphoxamide) dalam berbagai konsentrasi : 5%, 10% and 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya konsentrasi ekstrak n-heksana juga meningkatkan aktivitas bakteri terhadap Shigella dysenteri dan Eschesichia coli. Dalam pelarut kloroform aktivitas tertinggi ditemukan pada konsentrasi 20% terhadap Staphyloccus aureus, sedangkan pada ekstrak etil asetat ketiga konsentrasi juga memperlihatkan aktivitas yang semakin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak terhadap bakteri Streptococcus muta
-
Elusidasi Struktur Molekul Asam 2,3, 32-trihidroksi-12-oleanen-28-oat Ekstrak Kloroform Pterospermum celebicum Miq
2014Co-Authors: Marzuki Asnah, Noor Alfian, Soekamto Nunuk, Harlim TjodiAbstract:Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan menentukan struktur molekul metabolit sekunder dari ekstrak kloroform kayu batang, Pterospermum celebicum Miq. Untuk mencapai tujuan ini, maka dilakukan maserasi dengan pelarut metanol (CH3OH). HAsil ekstraksi dipartisi dengan menggunakan pelarut organik: n-heksan (C6H14) dilanjutkan dengan pelarut kloroform (CHCL3). Ekstrak yang diporoleh difraksinasi dan dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom vakum (KKV), kromatografi kolom tekan (KKT) dan kromatografi kolom gravitasi (KKG). Penentuan struktur senyawa berdasarkan hasil analisis data spektroskopi: ultra violet (UV), infra merah (IR), 1H dan 13C NMR, DEPT 135, COSY dan HMBC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah diisolasi untuk pertama kalinya dari Pterospermum celebicum Miq yaitu senyawa: asam 2,3,23-trihidroksi-12-oleanen-28-oa
-
uji bioaktivitas antibakteri ekstrak kayu akar bayur Pterospermum subpeltatum c b rob
bionature, 2009Co-Authors: Salempa Pince, Alfian Noor, Hariani Hariani, Harlim TjodiAbstract:Pterospermum subpeltatum C.B. Rob or bayur is traditionally and widely used as medicine for infection diseases caused by bacteria. Four extract from root stem of this plant were evaluated for their antibacterial activity properties against Escherichia coli , Shigella boydii, staphylococcus aureus dan Streptococcus mutan . All the extract were able to inhibited the bacterial strain except Staphylococcus aureus . Chloroform extract exhibited effect for Shigella boydii and Streptococcus mutan . Hexana extract for Escherichia coli , while methanol extract for Shigella boydii . All extract showed an effect at the same extend (MIC; 50 mg/ml).
-
Uji Toksisitas Ekstrak methanol Beberapa Bagian Jaringan Tumbuhan Bayur (Pterospermum subpeltatum C.B. Rob)
Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin, 2009Co-Authors: Salempa Pince, Noor Alfian, Hariani Nunuk, Harlim TjodiAbstract:Abstrak: Tumbuhan bayur (Pterospermum subpeltatum C.B. Rob) adalah salah satu spesies dari genus Pterospermum yang selama ini belum pernah diteliti kandungan metabolit sekundernya. Namun beberapa spesies lain dari genus ini secara turun-temurun digunakan sebagai obat tradisional, seperti Pterospermum javanicum dapat mengobati penyakit disentri, sakit gigi dan bisul, dan Pterospermum acerifolium di Sulawesi Tengah sering digunakan sebagai obat gatal. Dari hasil uji toksisitas dengan metode Brine shrimp lethality test (BLST) terhadap beberapa bagian jaringan Pterospermum, diperoleh data bahwa ekstrak metanol kayu akar mempunyai aktivitas yang paling tinggi dibanding dengan bagian yang lain dengan nilai LC50 adalah 220 pp
-
Uji Bioaktivitas Antibakteri Ekstrak Kayu Akar Bayur (Pterospermum subpeltatum C.B.Rob) (Bioactivity Test of Antibacterals of Wood Root Extract Bayur (Pterospermum subpeltatum C.B.Rob))
Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar, 2009Co-Authors: Salempa Pince, Noor Alfian, Hariani Nunuk, Harlim TjodiAbstract:Abstract: Pterospermum subpeltatum C.B. Rob or bayur is traditionally and widely used as medicine for infection diseases caused 6y bacteria. Four extract from root stem of this plant were evaluated for their antibacterial activity properties against Escherichia coli, Shigella boydii, staphylococcus aureus darr Streptococcus mutan. All the extact were able to inhibited the bacterial strain except Staphylococcus oureus- Chloroform extract exhibited effect for Shigella boydii and Streptococcus mutqn. Hexana exhact for Escherichia coli,while methanol extract for Shigelta boydii. All extract showed an effect at the same extend (MC; 50 mg/ml)
Marzuki Asnah - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.
-
POTENSI EKSTRAK KULIT BATANG BANYURU (Pterospermum CELEBICUM, MIQ) TERSTANDAR SEBAGAI AGEN ANTI INFEKSI PADA BEBERAPA BAKTERI
LPPM, 2015Co-Authors: Marzuki Asnah, Lidjaja Agnes, Yulianty Risfah, Yanti, Nur IndaAbstract:Penelitian Potensi Ekstrak Kulit Batang Banyuru (Pterorspermum celebicum, Miq) Terstandar Sebagai Agen Anti infeksi pada beberapa bakteri telah dilakukan, menggunakan metode maserasi. Ekstrak kulit batang Banyuru (Pterospermum celebicum,Miq) adalah hasil penyarian dalam suatu pelarut, berdasarkan sifat kepolaran. Setelah dilakukan karakterisasi terhadap ekstrak metanol, etanol, etil asetat dan n-heksan melalui penghambatan parsial enzim elastase proteolitik dalam skala laboratorium. Besarnya zona hambat dari keempat macam pelarut yang digunakan memperlihatkan ekstrak etanol berpotensi sebagai anti infeksi, dengan zona hambat pada bakteri, Pseudomonas aeruginosa, Streptococcus mutan, Staphylococcus aureus dan Eschericia coli adalah 16,12 : 15,98 : 15,78 dan 15,00 mm. Standarisasi telah dilakukan sebagai jaminan unsur terkait pada paradigma mutu kefarmasian, dengan memenuhi syarat standarisasi, termasuk jaminan stabilitas sebagai produk kefarmasian, adalah ekstrak etanol kulit batang Banyuru. Uji standarisasi, kualitatif dan kuantitatif menunjukkan ekstrak berwarna coklat tua, rasa sepat, pahit, tekstur serbuk dan memiliki bau yang khas. Kadar air ekstrak 0,00021 %, Kadar abu ekstrak 0,0201%. Kadar senyawa ekstrak larut air 1,347 % dan kadar senyawa kimia ekstrak larut etanol 1.1918 %.Total kandungan flavonoid senyawa ekstrak etanol kulit batang banyuru (Pterospermum clebicum,Miq) adalah 1,099 %. Hasil penelitian ini mengangkat suatu obat tradisional sebagai sumber bahan baku obat sediaan farmasi yang terstandar dan berpotensi sebagai agen antiinfeksi
-
Antibacterial Activity of Heartwood Extract of Pterospermum Celebicum Miq.
2014Co-Authors: Marzuki Asnah, Noor Alfian, Soekamto Nunuk, Harlim TjodiAbstract:Tumbuhan Pterospermum celebicum Miq. tumbuh endemik digunung Loka Bantaeng Sulawesi Selatan. Penduduk sekitarnya telah menggunakan sebagai obat gatal dan obat gigi. Penelitian telah dilakukan terhadap ekstrak kayu batang Pterospermum celebicum Miq. yang dibuat secara maserasi ultrasonic. Maserasi dilakukan dengan pelarut n-heksana, kloroform dan etil asetat. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode diffusi agar menggunakan bakteri Shigella dysenteri, Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutan. Ekstrak kering dilarutkan kedalam DMSO (Dimethylsulphoxamide) dalam berbagai konsentrasi : 5%, 10% and 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meningkatnya konsentrasi ekstrak n-heksana juga meningkatkan aktivitas bakteri terhadap Shigella dysenteri dan Eschesichia coli. Dalam pelarut kloroform aktivitas tertinggi ditemukan pada konsentrasi 20% terhadap Staphyloccus aureus, sedangkan pada ekstrak etil asetat ketiga konsentrasi juga memperlihatkan aktivitas yang semakin meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak terhadap bakteri Streptococcus muta
-
Elusidasi Struktur Molekul Asam 2,3, 32-trihidroksi-12-oleanen-28-oat Ekstrak Kloroform Pterospermum celebicum Miq
2014Co-Authors: Marzuki Asnah, Noor Alfian, Soekamto Nunuk, Harlim TjodiAbstract:Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan menentukan struktur molekul metabolit sekunder dari ekstrak kloroform kayu batang, Pterospermum celebicum Miq. Untuk mencapai tujuan ini, maka dilakukan maserasi dengan pelarut metanol (CH3OH). HAsil ekstraksi dipartisi dengan menggunakan pelarut organik: n-heksan (C6H14) dilanjutkan dengan pelarut kloroform (CHCL3). Ekstrak yang diporoleh difraksinasi dan dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom vakum (KKV), kromatografi kolom tekan (KKT) dan kromatografi kolom gravitasi (KKG). Penentuan struktur senyawa berdasarkan hasil analisis data spektroskopi: ultra violet (UV), infra merah (IR), 1H dan 13C NMR, DEPT 135, COSY dan HMBC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa telah diisolasi untuk pertama kalinya dari Pterospermum celebicum Miq yaitu senyawa: asam 2,3,23-trihidroksi-12-oleanen-28-oa
-
BIOAKTIVITAS ANTIKANKER Pterospermum CELEBICUM MIQ DAN ELUSIDASI TERHADAP STRUKTUR MOLEKUL PROSPEKTIF
2009Co-Authors: Marzuki AsnahAbstract:ABSTRAK TEKNOSAINS 2009Penelitian bioaktivitas antibakteri estrak n-HEksan, ekstrak Klorofom dan ekstrak Etil asetat kayu batang Pterospermum celebicum Miq telah dilakukan dengan menggunakan metode MTT (3-(4,5- Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-diphenyletrazollum bromide) Uji dilakukan dengan cara menginkubasi 2x104/sumuran sel HEla dan ekstrak konsentrasi 1000,500,250,125,62,5,31,25,15,625,7,8125 ug/ml pada suhu 37. Pengamatan dilakukan dengan penambahan larutan MTT (3-(4,5-Dimethylthiazol-2-yl)-2,5-dipehenytetrazolium bromide), selama 24 jam, absorbansi diukur menggunakan alat Spektrometer ELISA reader pada panjang gelombang 550 nm dengan pembanding Doksorubisin. Hasil penelitian diperoleh nilai IC50 ekstrak n-Heksan,ekstrak Kloroform dan ekstrak Etil asetat kayu batang Pterospermun celebicum Miq yaitu 69,9 ug/ml,19,1 ug/ml dan 102,5 ug/ml, memakai control positif doksorubisin 68,8 ug/ml Ternyata ekstrak klorofom dan ekstrak n-heksan kayu batang Pterospermum celebicum sangat berpotensi sebagai bioaktivitas antibakteri
Sapri Sapri - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.
-
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KAYU BAYUR SULAWESI (Pterospermum celebicum Miq.) DENGAN METODE PENANGKAPAN RADIKAL BEBAS DPPH (2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl)
Mulawarman University, 2011Co-Authors: Sapri SapriAbstract:An antioxidant activity test of Bayur Sulawesi (Pterospermum celebicum Miq.) wood ekstract by method of the scavenging free radical DPPH (2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl) had been performed. The research was aimed to establish antioxidant activity of Bayur Silawesi (P. celebicum Miq.) wood extract in scavenging the free radical DPPH. The extraction was conducted by maceration method with methanol and subsequently was partitioned by n-hexan, chloroform and ethyl acetat, and tested for free radical DPPH scavenger activity. Results of antioxidant activity test indicated that IC50 value of methanol, n-hexan, chloroform and ethyl acetat extracts were 263 ppm, 277.5 ppm, 240.95 ppm and 172.9 ppm. Key words: Antioxidant activity, Bayur Sulawesi (Pterospermum celebicum Miq.), free radical DPPH ABSTRAK Telah dilakukan penelitian uji aktivitas antioksidan ekstrak kayu Bayur Sulawesi (Pterospermum celebicum Miq.) dengan metode penangkapan radikal bebas DPPH (2,2-diphenyl-1-picryl-hydrazyl). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak kayu Bayur Sulawesi (P. celebicum Miq.) dalam penangkapan radikal bebas DPPH. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan selanjutnya dipartisi dengan n-heksan, kloroform dan etil asetat dan diuji aktivitas penangkapan radikal bebas DPPH. Hasil uji aktivitas antioksidan menunjukkan bahwa nilai IC50 dari ekstrak metanol, n-heksan, kloroform dan etil asetat berturut-turut adalah 263 bpj, 277,5 bpj, 240,95 bpj dan 172,9 bpj. Kata Kunci: Aktivitas antioksidan, Bayur Sulawesi (Pterospermum celebicum Miq.), radikal bebas DPP
Pince Salempa - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.
-
the antibacterial properties of bayur tissues extract Pterospermum subpeltatum c b rob
Jurnal Teknologi, 2014Co-Authors: Pince Salempa, Alfian Noor, Nunuk Hariani, Tjodi Harlim, Muharram Muharram, Sudding SuddingAbstract:Pterospermum is of plant genus in the Sterculiaceae family, which has never been studied for its secondary metabolite compound. The others species from this genus have long been used in generations of traditional medicine. For example, P. Javanicum has been used to treat dysentery, toothaches and ulcers. From the antibacterial testing carried out on some tissues of Pterospermum subpeltatum by GNA diffusion method, this plant showed antibacterial potential, especially toward Shigella boydii and Staphylococcus aureus .
-
antifungal potential test of glycoside compound fromroot woof of Pterospermum subpeltatum c b rob
2014Co-Authors: Pince Salempa, Alfian Noor, Nunuk Hariani, Sudding Sudding, Muharram MuharramAbstract:A steroidal compound, 3 - O - - glucopyranosyl - - cytosterol is one of steroidal from chloroform fraction of root wood of Pterospermum subpeltatum C. B. Rob (Sterculiaceae). The structure of compound was determined based on IR, 1 H, dan 13 C NMR spectra. This compound active against Artem ia salina with the toxicity of LC 50 160,93µg/mL and it also active as antifungal against Candida albicans with inhibition diameter 11,0 mm
-
Graphical abstract
2014Co-Authors: Pince Salempa, Alfian Noor, Tjodi Harlim, Nunuk HarianiAbstract:Pterospermum is of plant genus in the Sterculiaceae family, which has never been studied for its secondary metabolite compound. The others species from this genus have long been used in generations of traditional medicine. For example, P. Javanicum has been used to treat dysentery, toothaches and ulcers. From the antibacterial testing carried out on some tissues of Pterospermum subpeltatum by GNA diffusion method, this plant showed antibacterial potential, especially toward Shigella boydii and Staphylococcus aureus
-
aktivitas antibakteri ekstrak metanol kayu akar tumbuhan bayur Pterospermum subpeltatum c b rob
2013Co-Authors: Pince SalempaAbstract:Abstract: Pterospermum subpeltatum C.B. Rob or bayur js plant include the family Sterculiaceae, which have never studied its secondary metabolite compound. But others species from this genus been used for generation as traditional medicine. P. javanicum used to treatdysentery, toothaches, and ulcers. From antibacterial test that was done on some tissues of Pteropermum subpeltatum by diffusion and dilution methods. The research result showed the extract methanol root wood having potential as antibacterial particulary to the E. coli.
-
aktivitas anti leukemia senyawa oleanan dari kayu akar tumbuhan Pterospermum subpeltatum c b rob
Chemica: Jurnal Ilmiah Kimia dan Pendidikan Kimia, 2013Co-Authors: Pince SalempaAbstract:ABSTRAK Telah diisolasi satu senyawa turunan triterpenoid yaitu olean -12-en-2,3,23-triol-28-oat dari fraksi kloroform kayu akar Pterospermum subpeltatum C.B. Rob (Sterculiaceae) .Elusidasi struktur berdasarkan data spektroskopi IR, 1 H dan 13 C-NMR. Senyawa ini menunjukkan aktivitas biologis terhadap sel murin leukemia P-388 dengan nilai IC 50 : 58 μg/mL. Kata kunci: Pterospermum subpeltatum C.B.Rob, olean-12-en-2,3,23-triol-28-oat, sel tumor P-388 ABSTRACT Isolation of a derivative triterpenoid compound, oleane-12-en-2,3,23-triol-oate from the chloroform fraction of the root wood of P.subpeltatum (Sterculiaceae ). The structure elucidation is based on spectroscopic data of IR, 1 H dan 13 C-NMR.The Oleane compound which has been isolated, showed biological activity to wards murine leukemia P-388 cells IC 50 value 58 μg/mL. K eyword : Pterospermum subpeltatum C.B.Rob, olean-12-en-2,3,23-triol-28-oat, sel tumor P-388