Nama

14,000,000 Leading Edge Experts on the ideXlab platform

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

Scan Science and Technology

Contact Leading Edge Experts & Companies

The Experts below are selected from a list of 93597 Experts worldwide ranked by ideXlab platform

Ririn Ditha Aprila 141211131016 - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • PENGARUH KEDALAMAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP TINGKAH LAKU DAN LAMA HIDUP KUDA LAUT (Hippocampus comes) SELAMA MASA ADAPTASI
    2017
    Co-Authors: Ririn Ditha Aprila 141211131016
    Abstract:

    Kuda laut (Hippocampus comes) adalah salah satu komoditas ikan air laut yang termasuk dalam famili Syngnathidae dan dikenal dengan Nama lain kuda laut karang atau Tiger Tail. Kuda laut merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis tinggi karena baik dalam keadaan hidup atau mati kuda laut tetap mempunyai kegunaan sebagai cenderamata ataupun sebagai bahan obat-obatan (Asmanelli dan Andreas, 1993). Terjadinya penangkapan yang tidak terkendali di alam mengakibatkan populasi kuda laut menjadi salah satu jenis hewan laut yang terancam kelestariannya. Hal ini diperkuat dengan ditetapkannya kuda laut sebagai salah satu satwa yang termasuk dalam daftar apendiks oleh Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), sedangkan sampai saat ini kebutuhan kuda laut masih bergantung pada hasil tangkapan alam sehingga diperlukan upaya yang mengarah pada kegiatan budidaya kuda laut. Faktor keberhasilan budidaya kuda laut salah satunya diperankan oleh keberhasilan adaptasi kuda laut dari habitat asli kelingkungan baru di media pemeliharaan. Ketidakmampuan kuda laut dalam beradaptasi akan membuat kuda laut dalam keadaan stres yang ditunjukkan dengan beberapa tingkah laku Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman air terhadap tingkah laku dan lama hidup kuda laut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah kedalaman air yang berbeda yaitu 65 cm, 50 cm, 35 cm, dan 20 cm, masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Parameter utama yang diamati adalah tingkah laku kuda laut yang terdiri dari aktivitas bertengger (holdfast), aktivitas berenang (swimming activity), aktivitas makan (feeding activity) serta lama hidup (lifespan) kuda laut. Parameter penunjang yang diamati adalah suhu, salinitas, derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (DO). Analisis data tingkah laku kuda laut menggunakan metode deskriptif dan Analisis Ragam Varian (ANAVA), analisa data lama hidup kuda laut menggunakan Analisis Ragam Varian (ANAVA) dan untuk mengetahui perlakuan terbaik dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman air yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (p

Ririn Ditha Aprila - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • pengaruh kedalaman air yang berbeda terhadap tingkah laku dan lama hidup kuda laut hippocampus comes selama masa adaptasi
    2017
    Co-Authors: Ririn Ditha Aprila
    Abstract:

    Kuda laut (Hippocampus comes) adalah salah satu komoditas ikan air laut yang termasuk dalam famili Syngnathidae dan dikenal dengan Nama lain kuda laut karang atau Tiger Tail. Kuda laut merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis tinggi karena baik dalam keadaan hidup atau mati kuda laut tetap mempunyai kegunaan sebagai cenderamata ataupun sebagai bahan obat-obatan (Asmanelli dan Andreas, 1993). Terjadinya penangkapan yang tidak terkendali di alam mengakibatkan populasi kuda laut menjadi salah satu jenis hewan laut yang terancam kelestariannya. Hal ini diperkuat dengan ditetapkannya kuda laut sebagai salah satu satwa yang termasuk dalam daftar apendiks oleh Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), sedangkan sampai saat ini kebutuhan kuda laut masih bergantung pada hasil tangkapan alam sehingga diperlukan upaya yang mengarah pada kegiatan budidaya kuda laut. Faktor keberhasilan budidaya kuda laut salah satunya diperankan oleh keberhasilan adaptasi kuda laut dari habitat asli kelingkungan baru di media pemeliharaan. Ketidakmampuan kuda laut dalam beradaptasi akan membuat kuda laut dalam keadaan stres yang ditunjukkan dengan beberapa tingkah laku Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kedalaman air terhadap tingkah laku dan lama hidup kuda laut. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Perlakuan yang digunakan adalah kedalaman air yang berbeda yaitu 65 cm, 50 cm, 35 cm, dan 20 cm, masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Parameter utama yang diamati adalah tingkah laku kuda laut yang terdiri dari aktivitas bertengger (holdfast), aktivitas berenang (swimming activity), aktivitas makan (feeding activity) serta lama hidup (lifespan) kuda laut. Parameter penunjang yang diamati adalah suhu, salinitas, derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (DO). Analisis data tingkah laku kuda laut menggunakan metode deskriptif dan Analisis Ragam Varian (ANAVA), analisa data lama hidup kuda laut menggunakan Analisis Ragam Varian (ANAVA) dan untuk mengetahui perlakuan terbaik dilakukan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedalaman air yang berbeda memberikan pengaruh yang nyata (p<0,05) terhadap tingkah laku tetapi tidak untuk lama hidup kuda laut. Perlakuan kedalaman air 20 cm merupakan kedalaman air yang sesuai untuk masa adaptasi kuda laut jenis karang (Hippocampus comes) sebelum dibudidayakan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh salinitas, suhu, derajat keasaman (pH) dan oksigen terlarut (DO) terhadap tingkah laku, pertumbuhan, serta kelulushidupan Hippocampus comes selama masa adaptasi.

Sudarjat - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PUPA PARASITOID Eretmocerus mundus (HYMENOPTERA: APHELENIDAE) PADA SUHU RENDAH TERHADAP KEBUGARANNYA
    Direktorat Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan, 2010
    Co-Authors: Sudarjat
    Abstract:

    Eretmocerus mundus adalah salah satu parasitoid yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan sebagai agens pengendali hayati Bemisia tabaci. Salah satu kendala yang dijumpai dalam produksi massal parasitoid E. mundus adalah lama pupasi yang berkisar antara 3-4 hari, padahal untuk penanganan biakan massal sebelum parasitoid diaplikasikan atau dipasarkan perlu waktu penyimpanan yang lebih lama. Oleh karena adanya kendala dalam lama waktu penyimpanan pupa, maka dicari cara penyimpanan yang dapat memperpanjang daya simpan pupa parasitoid tersebut melalui penyimpanan pada suhu rendah di dalam lemari pendingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu penyimpanan pupa parasitoid E. mundus pada suhu rendah terhadap tingkat kemunculan imago E. mundus dan tingkat parasitisasinya pada B. tabaci. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Entomologi dan rumah kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas delapan perlakuan dan tiga ulangan. Kedelapan perlakuan tersebut adalah penyimpanan pias-pias yang berisi pupa parasitoid E. mundus. pada suhu rendah (5-9°C) selama 3, 6, 9,12, 15, 18 dan 21 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan pupa E. mundus pada suhu rendah (5-9°C) dapat dilakukan sampai dengan 6 hari karena tidak mempengaruhi persentase kemunculan imago, lama muncul imago, tingkat parasitisasi dan lama hidup imago E. mundus.Kata kunci: Eretmocerus mundus, temperatur rendah, kebugaran, lama penyimpana

Sudarjat Sudarjat - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • pengaruh lama penyimpanan pupa parasitoid eretmocerus mundus hymenoptera aphelenidae pada suhu rendah terhadap kebugarannya
    Bionatura, 2010
    Co-Authors: Sudarjat Sudarjat
    Abstract:

    Eretmocerus mundus adalah salah satu parasitoid yang berpotensi tinggi untuk dikembangkan sebagai agens pengendali hayati Bemisia tabaci. Salah satu kendala yang dijumpai dalam produksi massal parasitoid E. mundus adalah lama pupasi yang berkisar antara 3-4 hari, padahal untuk penanganan biakan massal sebelum parasitoid diaplikasikan atau dipasarkan perlu waktu penyimpanan yang lebih lama. Oleh karena adanya kendala dalam lama waktu penyimpanan pupa, maka dicari cara penyimpanan yang dapat memperpanjang daya simpan pupa parasitoid tersebut melalui penyimpanan pada suhu rendah di dalam lemari pendingin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama waktu penyimpanan pupa parasitoid E. mundus pada suhu rendah terhadap tingkat kemunculan imago E. mundus dan tingkat parasitisasinya pada B. tabaci. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Entomologi dan rumah kaca Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas delapan perlakuan dan tiga ulangan. Kedelapan perlakuan tersebut adalah penyimpanan pias-pias yang berisi pupa parasitoid E. mundus. pada suhu rendah (5-9°C) selama 3, 6, 9,12, 15, 18 dan 21 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan pupa E. mundus pada suhu rendah (5-9°C) dapat dilakukan sampai dengan 6 hari karena tidak mempengaruhi persentase kemunculan imago, lama muncul imago, tingkat parasitisasi dan lama hidup imago E. mundus.

Diego, Meihestu Prada - One of the best experts on this subject based on the ideXlab platform.

  • BIOLOGI DAN STATISTIKA DEMOGRAFI WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal 1854) (HEMIPTERA: DELPHACIDAE) PADA PADI VARIETAS CISOKAN DAN KAHAYAN
    2019
    Co-Authors: Diego, Meihestu Prada
    Abstract:

    BIOLOGI DAN STATISTIKA DEMOGRAFI WERENG BATANG COKLAT (Nilaparvata lugens Stal 1854) (HEMIPTERA: DELPHACIDAE) PADA PADI VARIETAS CISOKAN DAN KAHAYAN ABSTRAK Wereng batang coklat merupakan salah satu hama utama pada taNaman padi. Wereng batang coklat merusak taNaman padi dengan cara menghisap cairan sel taNaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biologi dan statistika demografi wereng batang coklat Nilaparvata lugens Stal 1854, (Hemiptera: Delphacidae) pada padi varietas Cisokan dan Kahayan. Penelitian ini dilakukan pada padi varietas Cisokan dan Kahayan, biologi WBC diamati pada 10 pasang WBC per masing-masing varietas. Sedangkan statistika demografi diamati pada kohort telur yang dihasilkan oleh 10 pasang WBC uji. Parameter pengamatannya yaitu lama stadia, jumlah individu, siklus hidup dan pengamatan tambahan yaitu suhu dan kelembapan. Dan dianalisis untuk mendapatkan biologi, neraca kehidupan, kurva kesintasan dan statistika demografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas mempengaruhi lama stadia WBC dan jumlah individu yang dihasilkan WBC. Lama stadia telur, nimfa instar 1-4 pada varietas Cisokan lebih pendek dibandingkan varietas Kahayan. Sedangkan nimfa instar 5 dan imago pada varietas Cisokan lebih lama dibandingkan varietas Kahayan. Jumlah telur, nimfa dan imago pada varietas Cisokan lebih banyak dibandingkan varietas Kahayan. Kurva kesintasan varietas Cisokan dan Kahayan termasuk pada tipe I. Laju reproduksi dan laju intrinsik varietas Cisokan memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan varietas Kahayan. Sedangkan rata-rata masa generasi varietas Cisokan lebih pendek dibandingkan varietas Kahayan. Kata kunci: biologi, wereng batang coklat, varietas cisokan, varietas kahaya